Selasa 10 Jan 2023 10:33 WIB

Jelang Pemilu, Erick Thohir: Momen Tepat Jaga Persatuan Bangsa

Erick berharap kompetisi politik tidak mencederai persatuan dan keutuhan bangsa

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Nias lewat upacara sakral di Taman Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Sabtu, (7/1/2023).Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa jelang pemilu 2024. Hal itu disampaikan Erick saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nias, Sumatra Utara, pada akhir pekan pertama tahun 2023.
Foto: Dok. Republika
Menteri BUMN Erick Thohir dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Nias lewat upacara sakral di Taman Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Sabtu, (7/1/2023).Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa jelang pemilu 2024. Hal itu disampaikan Erick saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nias, Sumatra Utara, pada akhir pekan pertama tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa jelang pemilu 2024. Hal itu disampaikan Erick saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nias, Sumatra Utara, pada akhir pekan pertama tahun 2023. 

“Persatuan yang mengikat kita menjadi sebuah bangsa yang utuh dan diakui, tidak boleh dicederai kompetisi politik,” kata Erick melalui unggahan di Instagram resmi @erickthohir pada Ahad (8/1).

Momentum menjelang pemilu ini, kata Erick, menjadi saat yang tepat untuk saling bergandengan dan menjaga nilai-nilai yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia. Nilai persatuan, menurut Erick, merupakan sesuatu yang fundamental dan tidak bisa dikorbankan hanya untuk sesuatu yang bersifat sementara, yakni kekuasaan.

“Say no to politik pecah belah di bumi Indonesia,” kata dia.

Erick pun berharap mayoritas dan minoritas saling merangkul, mengingatkan kembali bahwa fondasi kebangsaan Indonesia sudah ke arah yang benar. Bahkan menurut dia, banyak bangsa lain di dunia yang belajar pada bangsa Indonesia.

“Jangan sampai pemilu lima tahunan memecah belah kita. Padahal bangsa Indonesia umurnya akan ribuan tahun, bahkan  memiliki cita-cita besar di tahun 2024 menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia,” ungkap Erick.

Sebelumnya pada Sabtu (7/1), Erick bahkan secara resmi dianugerahi gelar adat oleh masyarakat Nias lewat upacara sakral di Taman Kota Gunungsitoli.“Lewat musyawarah para tetua adat, saya kini dikenal oleh masyarakat Nias sebagai Erick Thohir Zebua, dengan gelar kebangsawanan Balugu Sangeri Banua yang bermakna Pengayom Negeri,” tulis Erick Thohir.

“Suatu kehormatan. Zebua adalah nama keluarga terhormat yang juga berperanan penting dalam kebudayaan Nias,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement