Selasa 20 Dec 2022 21:42 WIB

Survei Veyor Indonesia: Publik Ingin Deklarasi Capres Diumumkan Sejak Jauh Hari

Masyarakat memiliki banyak waktu mempelajari rekam jejak capres.

Startup Aplikasi Survei Veyor Indonesia merilis hasil survei mengenai persepsi publik terhadap kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Foto: Dok Republika
Startup Aplikasi Survei Veyor Indonesia merilis hasil survei mengenai persepsi publik terhadap kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Startup Aplikasi Survei Veyor Indonesia merilis hasil survei mengenai persepsi publik terhadap kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Dalam salah satu poin pemaparannya, dijelaskan bahwa sejumlah 62 persen responden setuju jika pengumuman Calon Presiden dilakukan sejak jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilu.

“Mayoritas menyetujui bahwa saat ini sudah saatnya untuk mengumumkan Calon Presiden. Bagi yang menyetujui, Ketika ditanyakan alasan utamanya mayoritas sejumlah 34.7% merasa mempunyai lebih banyak waktu untuk mempelajari rekam jejak Calon Presiden. Kemudian dari 37.1% yang tidak menyetujui deklarasi Capres sejak jauh hari, mayoritas menginginkan fokus Capres tertuju kepada pemulihan ekonomi pasca Covid,” Ujar Peniliti dari Veyor Rika Komalasari dalam rilis survei yang dilaksanakan di Dharmien Hotel, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Menanggapi hasil survei tersebut, Pengamat Politik Arifki Chaniago mengatakan deklarasi Capres sejak jauh hari juga dapat menghindari kejenuhan publik terhadap isu Pemilu 2024. “Publik ingin kepastian lebih awal bahwa elite tidak menyediakan calon untuk mereka pilih di menit-menit akhir menjelang pendaftaran ke KPU. Capres dan Cawapres juga perlu dulu diuji secara intelektual, kita perlu tahu komitmennya untuk melanjutkan gagasan pemerintahan sebelumnya dan visi masa depannya tentang Indonesia," ujarnya.

Dalam hasil survei Veyor, juga dipaparkan elektabilitas Calon Presiden 2024 mendatang. Hasilnya, terdapat 4 nama teratas yang mempunyai elektabilitas tertinggi yaitu Ganjar Pranowo (24,3%), Prabowo Subianto (10,9%), Ridwan Kamil (10,1%), dan Anies Baswedan (9,4%).

Survei yang dilakukan oleh Veyor Indonesia menggunakan metode Simple Random Sampling dari populasi pengguna aplikasi sejumlah 120.000 user. Dari populasi tersebut, diambil sampel sejumlah 4.262 responden dari seluruh Indonesia, dengan Margin of Error 1,5%. Para pengguna aplikasi Veyor sudah melakukan validasi data menggunakan KTP dan video call, dan survei ini diselenggarakan secara digital melalui aplikasi pada tanggal 25 November-2 Desember 2022.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement