Senin 19 Dec 2022 20:12 WIB

Prodi Sistem Informasi Universitas BSI Kampus Bogor Gelar Workshop Quality Assurance

Workshop quality assurance digelar di Aula Universitas BSI Kampus Bogor Merdeka

Workshop quality assurance digelar di Aula Universitas BSI Kampus Bogor Merdeka pada Kamis (8/12/2022).
Foto: UBSI
Workshop quality assurance digelar di Aula Universitas BSI Kampus Bogor Merdeka pada Kamis (8/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bogor sukses menyelenggarakan workshop quality assurance. Mengusung tema Quality Assurance of Applications, kegiatan ini digelar di Aula Universitas BSI Kampus Bogor Merdeka pada Kamis (8/12/2022).

Dipandu oleh Sunarti, pembicara yang dihadirkan ialah Yusuf Firdaus yang merupakan Programmer PT Asli Rancangan Indonesia. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Dewi Ayur Nur Wulandari yang merupakan ketua prodi (Kaprodi) Sistem Informasi Universitas BSI kampus Bogor.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Dewi mengungkapkan kegiatan ini bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa yang dapat menjadi bekal untuk bersaing di dunia kerja nanti. “Mahasiswa harus aktif mengikuti kegiatan baik pelatihan/workshop, seminar yang diselenggarakan oleh prodi. Selain ilmu pengetahuan yang didapat, juga akan mendapatkan sertifikat. Kegiatan ini juga membuka wawasan bagi mahasiswa yang tidak bisa coding, jangan minder dan semuan tetap bisa berkarya,” ujar Dewi dalam keterangan rilis, Kamis (15/12/2022). 

Yusuf Firdaus menjelaskan bahwa peran quality assurance adalah melakukan uji coba terhadap suatu produk sebelum produk tersebut dirilis. Uji coba yang dilakukan melalui beberapa tahapan seperti uji fitur, elemen visual apa saja yang dapat mencegah bug, dan berbagai kendala.

“Sebelum seorang developer merilis aplikasinya, di sinilah peranan quality assurance untuk memastikan bahwa aplikasi tersebut telah memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan oleh orang lain,” jelas Yusuf. 

Menurutnya, untuk menjadi seorang quality assurance harus memiliki beberapa skill. Di antaranya mampu mengidentifikasi masalah, teliti, paham produk, dan memiliki pikiran yang kritis. Quality assurance berbeda dengan software testing. Software testing lebih fokus pada pengujian pada produk atau perangkat lunak, sedangkan quality assurance lebih fokus pada kegiatan, proses, dan aktivitas.

“Jadi saat teman-teman belajar program, misal web programming di kampus, sudah bisa menerapkan quality assurance minimal menggunakan software selenium ide cukup gunakan url dari website tersebut. Saat ini sangat dibutuhkan quality assurance di dunia industri teknologi baik berbasis web dan aplikasi,” imbuhnya. 

Menurutnya ada peluang besar untuk menjadi quality assurance dengan benefit yang lumayan menjanjikan. Mulailah belajar, di mana belajar bisa dari mana saja, bisa dari buku, Youtube, atau media lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement