Ahad 30 Oct 2022 02:15 WIB

5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Booster

Sebanyak 2,5 juta vaksin Covid-19 didistribusikan ke daerah

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nur Aini
Logo Pfizer (Ilustrasi). Sebanyak lima juta dosis vaksin Pfizer hibah dari Covax akan dipakai untuk vaksinasi penguat atau booster.
Foto: EPA-EFE/CLAUDIO PERI
Logo Pfizer (Ilustrasi). Sebanyak lima juta dosis vaksin Pfizer hibah dari Covax akan dipakai untuk vaksinasi penguat atau booster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima juta dosis vaksin Pfizer hibah dari Covax akan dipakai untuk vaksinasi penguat atau booster. Vaksin tersebut untuk pemenuhan stok vaksin Covid-19 di daerah sekaligus percepatan pelaksanaan vaksinasi.

"Ini merupakan upaya kita untuk mempercepat penyuntikan vaksin dosis lengkap sampai booster," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu Sabtu, (29/10/2022) di Jakarta.

Baca Juga

Dari lima juta vaksin tersebut, lebih dari 2,5 juta vaksin sudah didistribusikan ke provinsi/kabupaten/kota, sementara sisanya menjadi buffer stok pusat. "Alokasi kami berikan sesuai dengan permintaan dari daerah," ungkap Dirjen Maxi

Alokasi ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen P2P No SR.02.06/C/5115/2022 Tanggal 24 Oktober 2022 tentang Alokasi Distribusi Vaksin Ci-19 Pfizer Hibah Covax Facility dan Logistik Lain, kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Polda, dan Institusi lainnya. Terkait dengan pemanfaatan vaksin, Dirjen Maxi mengingatkan bahwa alur penyuntikan vaksin harus dilakukan secara seksama sehingga vaksin dapat digunakan sebelum masa penyimpanan berakhir dengan ED Februari 2023, sesuai dengan prinsip penyimpanan Early Expired First Out (EEFO) serta First In First Out (FIFO).

Adapun pertimbangan lain dalam penggunaan adalah vaksin COovid-19 Pfizer merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang diberikan sebanyak 2 dosis (@ 0,3 ml) secara intramuscular dengan masa interval 21 hari. Vaksin ini dapat diberikan pada kelompok usia mulai 12 tahun ke atas sebagaimana dimaksud pada factsheet BPOM dan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement