Rabu 19 Oct 2022 18:23 WIB

Demokrat: AHY Penuhi Kriteria Cawapres yang Dicari Anies

Demokrat masih menggodok terus strategi pemenangan di 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai memberikan keterangan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Silahturahmi Anies-AHY tersebut membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai memberikan keterangan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Silahturahmi Anies-AHY tersebut membahas soal dinamika politik jelang Pilpres 2024. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa koalisi partai politik masih belum final. Ia mengatakan, tim masih bekerja untuk memantapkan strategi pemenangan.

"Koalisi belum final karena tim masih bekerja untuk memantapkan strategi pemenangan. Demokrat tentu ingin menang. Yang mau kami lawan ini tidak bisa dianggap enteng," kata Herzaky, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, tutur Herzaky, semua strategi, teknik, dan taktik, termasuk sumber daya sedang dihitung secara matang. "Pembahasan terkait cawapres (calon wakil presiden), seperti yang kami sampaikan kemarin, baru pada kriteria. Belum pada nama. Kriterianya seperti yang disampaikan Pak Anies itu. Pada kriteria itu, AHY memenuhi syarat," ucap Herzaky.

Adapun kriteria yang ia maksud adalah memiliki elektabilitas. Pada berbagai macam survei simulasi pasangan, tutur Herzaky, pasangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul.

"AHY punya parpol (partai politik) dan suara di parlemen. Bisa diandalkan sebagai dwi tunggal di pemerintahan," kata Herzaky.

Bonusnya, kata dia, rakyat menganggap AHY sebagai pemimpin yang merepresentasikan perubahan, lulusan Harvard dalam bidang public administration, memiliki latar belakang militer, dan bebas dari korupsi.

"Kembali lagi pada landasannya, kami ingin menang. Mau capres-cawapres itu berasal dari parpol atau bukan, tidak jadi soal buat kami, asalkan menang. Itu tujuan utama kami, kemenangan. Dengan kemenangan, baru kami bisa mewujudkan perubahan dan perbaikan untuk rakyat, bangsa, dan negara ini," kata Herzaky.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement