REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menanggapi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres). Ganjar sebelumnya merupakan satu dari tiga nama yang dihasilkan oleh rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Nasdem untuk diajukan capres.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan satu-satunya partai politik yang sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Namun, ia mempertanyakan sikap PDIP terhadap pernyataan Ganjar tersebut.
"Semua akan menunggu keputusan PDIP, nah pernyataan Mas Ganjar itu apakah pernyataan di luar dari PDIP atau itu pernyataan dia memberikan warning untuk PDIP," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Partai Nasdem, jelas Ali, tidak ingin mencampuri mekanisme pencapresan di PDIP. Dirinya juga tak ingin menafsirkan maksud dari pernyataan Ganjar pada Selasa (18/10/2022) malam itu.
"Ini kan kita tidak bisa menafsirkan itu. Jadi, menurutku kita tidak perlu menanggapi seperti apa," ujar Ali.
"Kita sudah menunggu (Ganjar sebelum mendeklarasikan Anies Baswedan), pernah menominasikan beliau kan waktu itu. Kan beliau tidak bisa berkomunikasi karena persoalan dia sebagai kader partai," sambungnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu nama dengan elektabilitas tertinggi yang digadang menjadi calon presiden (capres) pada 2024. Menjawab peluang tersebut, ia menyatakan siap untuk bangsa dan negara.
"Kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," ujar Ganjar lewat keterangannya yang diterima Republika, Selasa (18/10/2022).
Setiap anggota partai politik, jelas Ganjar, harus siap ketika memang diusung sebagai capres. Orang-orang terbaiklah yang pasti dipilih oleh partai untuk mengikuti kontestasi nasional tersebut.
"Ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap soal itu," ujar Ganjar.