Ahad 02 Oct 2022 18:08 WIB

Survei Indikator: Sebanyak 67,1 Persen Puas dengan Kinerja Jokowi Meski Harga BBM Naik

Sedangkan 25,3 persen masyarakat menyatakan kurang puas dengan kinerja Jokowi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait evaluasi publik terhadap kinerja pemerintah. Sebanyak 67,1 persen responden mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan 25,3 persen masyarakat menyatakan kurang puas dengan kinerja Jokowi. Lalu, 5,5 persen lainnya menjawab tidak puas sama sekali dengan kinerja pemerintahan yang dipimpin mantan wali kota Solo itu.

Baca Juga

"13,7 persen sangat puas dan 53,4 persen menyatakan cukup puas," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi dalam  rilis daringnya, Ahad (2/10/2022).

Kemudian, Indikator Politik Indonesia menanyakan alasan kenapa puas terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, memberi bantuan kepada rakyat kecil (38,9 persen), membangun infrastruktur (19,4 persen), orangnya merakyat (6,5 persen), kinerjanya sudah bagus (6,0 persen), dan orangnya baik (4,7 persen).

Responden juga ditanyakan alasannya kenapa tidak suka dengan kinerja Jokowi. Hasilnya, harga kebutuhan pokok meningkat (35,2 persen), bantuan tidak merata (17,4 persen), kemiskinan tidak berkurang (6,6 persen), kurang berpihak pada rakyat kecil (5,4 persen), dan kinerjanya buruk (4,5 persen).

Meskipun responden puas dengan kinerja Jokowi, tetapi masyarakat tak setuju dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebanyak 32,0 persen responden mengaku kurang setuju dengan keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Sedangkang 55,6 persen lainnya menyatakan tidak setuju sama sekali terhadap kebijakan tersebut.

"Sangat setuju 1,2 persen, setuju 10,5 persen. Mayoritas kurang atau tidak setuju dengan kebijakan pemerintah tersebut," ujar Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 13 hingga 20 September 2022, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang tersebar di 34 provinsi yang telah memiliki hak pilih.

Responden terpilih diwawancara secara tatap muka. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement