Jumat 15 Jul 2022 16:03 WIB

Disdukcapil Catat 90 Persen Warga Ganti Dokumen Imbas Perubahan Nama Jalan

Sudah 100 persen warga Tanah Tinggi, Jakpus mengganti dokumen dengan nama jalan baru.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga menunjukan KTP elektronik di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022), imbas pergantian 22 nama jalan menggunakan tokoh Betawi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menunjukan KTP elektronik di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022), imbas pergantian 22 nama jalan menggunakan tokoh Betawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta menyatakan, rencana pembentukan panitia khusus (pansus) DPRD DKI soal perubahan nama jalan tidak mempengaruhi proses administrasi penggantian dokumen kependudukan. Pasalnya, mayoritas warga sudah berganti dokumen setelah difasilitasi petugas.

"Kami optimis karena melihat capaian pemberian dokumen kependudukan yang sudah 90 persen untuk KTP dan KK," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin di Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Dia menyampaikan, proses administrasi perubahan dokumen kependudukan masih terus berlangsung. Budi menerangkan, berdasarkan data hingga 15 Juli 2022, target cetak untuk kartu keluarga (KK) sebanyak 1.358 lembar dan cetak kartu tanda penduduk (KTP) sebanyak 2.909 lembar.

Baca: Fraksi PSI DPRD DKI Sindir Anies Gelar Formula E, tapi Kantor PAM Jaya Perlu Renovasi

Dari jumlah itu, jumlah KK yang sedang dalam proses mencapai 1.699 atau sudah melebihi 100 persen dari target dan jumlah KTP yang sedang proses cetak mencapai 2.905 lembar atau sudah 99,86 persen. Budi menjelaskan, penyebab proses cetak KK melebihi target karena di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu ada jalan baru yang sebelumnya belum memiliki nama.

Tak hanya itu, sambung dia, ada juga perubahan di kolom alamat karena ada perubahan data penduduk karena alasan perkawinan. "Di Pulau Seribu sebelumnya tak ada nama jalan, setelah ada nama jalan mereka minta ditambahkan jalan. Selain itu, di lapangan ada penambahan karena ada masyarakat yang baru pindah, memperbaharui data karena berubah tangga," ucap Budi.

Sedangkan sejumlah warga yang sempat menolak perubahan nama jalan memakai tokoh Betawi, seperti di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, lanjut dia, kini sudah mulai menerima. Bahkan, mereka ikut mengubah data kependudukan. "Tanah Tinggi sudah 100 persen, Bambu Apus saat ini juga sudah mulai bergerak," ucapnya.

Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (pansus) soal perubahan 22 nama jalan di Ibu Kota. "Supaya di kemudian hari tidak terjadi kejadian seperti ini lagi. Ini kan baru tahap awal pergantian nama jalan tersebut. Tahap berikutnya katanya akan ada banyak nama jalan yang diganti," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiyono di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Baca: Akun Fashion Jepang Ikut Soroti Fenomena Remaja Citayam di Taman Dukuh Atas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement