Selasa 21 Jun 2022 22:41 WIB

Komnas Perempuan: Dampak Perundungan di Medsos Bisa 10 Kali Lipat

Kecanduan atau ketergantungan terhadap media digital harus diperhatikan bersama.

Ilustrasi perundungan
Foto: pixabay
Ilustrasi perundungan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Komisi Nasional (Komnas) Anti Kekerasan pada Perempuan, Prof Alimatul Qibtiyah mengatakan, dampak perundungan di media sosial terhadap generasi muda sangat besar. Perundungan itu bisa membuat trauma luar biasa yang dampaknya sepuluh kali lipat dari perundungan offline.

"Kasus perundungan juga banyak terjadi di sosial media, dan biasanya dimulai dari unggahan konten pribadi yang kemudian dibagikan berkali-kali," ujar Alimatul di Makassar, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Anggota Komnas Perempuan itu hadir di Makassar pada talkshow bertema Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan pada Perempuan dan Anak yang digelar Tim Penggerak PKK Sulsel bekerja sama Komunitas Andalan Mengaji di Makassar. Alimatul menyebut pelecehan seksual, pornografi, dan kekerasan juga biasa dijumpai dalam beragam bentuk mulai dari tulisan, pesan suara, gambar, dan video.

Dari itu, kecanduan atau ketergantungan terhadap penggunaan media digital atau gawai, juga harus menjadi perhatian bersama. "Semua harus turun tangan. Bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tapi tugas semua elemen masyarakat," ujarnya.

Guru Besar Kajian Gender ini juga menyoroti tingginya angka perceraian akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga perkawinan anak. Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina mengatakan, tema ini diambil karena banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di masyarakat, termasuk di dunia pendidikan.

"Banyak sekali kasus perundungan dan pelecehan, bahkan di dunia pendidikan. Kita harap, ada masukan upaya apa yang bisa kita lakukan," kata Naoemi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement