Selasa 21 Jun 2022 13:05 WIB

Poros Baru Bisa Tercipta dari Demokrat, Nasdem, dan PKS

Pengamat menilai poros baru bisa tercipta dari Partai Demokrat, Nasdem dan PKS.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Koalisi partai (Ilustrasi). Pengamat menilai poros baru bisa tercipta dari Partai Demokrat, Nasdem dan PKS.
Koalisi partai (Ilustrasi). Pengamat menilai poros baru bisa tercipta dari Partai Demokrat, Nasdem dan PKS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah poros Koalisi Indonesia Hebat (KIB) yang terdiri atas tiga partai, yakni Golkar, PAN, dan PPP, kemungkinan akan ada poros Koalisi baru yang akan ikut dalam kompetisi nama capres di pemilu 20204.

Peneliti Ahli Utama IV/e pada Pusat Penelitian Politik LIPI Firman Noor mengungkapkan, ada tiga partai politik papan tengah yang masih ada di luar KIB, yakni terdapat Nasdem, PKS, dan Demokrat. Kalau dilihat sejak awal dari sisi manapun PKS telah menjatuhkan pilihan calon presiden ke Anies Baswedan.

Baca Juga

Kemudian, kata dia, di Partai Nasdem, nama Anies Baswedan muncul teratas dari tiga kandidat capres yang telah diumumkan. Dengan kata lain, peluang Anies lebih besar dibandingkan Ganjar yang juga kader PDIP dan Andhika, dari unsur militer. Termasuk Partai Demokrat yang di luar nama AHY, tentu saja Anies dibandingkan Prabowo, Ganjar, atau Puan.

"Kriteria yang diinginkan PKS ada di Pak Anies. Kemudian Ketum Nasdem Surya Paloh juga cenderung ke Anies. Dan ada kecocokan dengan suara akar rumput Nasdem dan Demokrat ke Anies. Jadi kemungkinan akan ada poros baru dari tiga parpol ini," kata Firman kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Peneliti senior di Pusat Riset BRIN ini juga menyebut, ada chemistry yang sama antara PKS dan Nasdem untuk di satu nama Capres Anies Baswedan. Kemudian untuk Partai Demokrat, kalau dilihat dari karakteristik partainya agak susah masuk ke PDIP dan Gerindra, termasuk ke Golkar.

"Jadi yang sangat mungkin bisa dianggap Partai Demokrat menyiapkan nama AHY di cawapres, sehingga Anies-AHY. Karena sejak Rakernas, sepertinya Nasdem juga tidak ngotot di nama cawapres," ujar dia.

Firman yang fokus pada kajian mengenai partai politik, pemilu, ketewakilan politik, menyebut dengan koalisi baru tiga parpol itu, ada kemungkinan terjadi empat poros capres di pilpres 2024.

Karena PDIP sepertinya sudah yakin dengan hasil capaian persentase perolehan suara di pemilu 2019, dengan mengusung capres cawapres sendiri. Sedangkan Partai Gerindra, menurut dia, bisa jadi membuka peluang kepada PKB dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres). Hal ini setelah pertemuan antara keduanya di kediaman Prabowo beberapa waktu yang lalu.

"Kalau PKB dan Gerindra akhirnya bergabung maka bisa jadi peluang empat poros capres cawapres. Dimana PDIP memiliki calon capres-cawapres sendiri, kemudian KIB dengan capres sendiri, dan Nasdem, PKS serta Demokrat dengan capres sendiri," terang Firman.

Baca juga : Peluang Koalisi Nasdem-PKS Seusai Anies Diusung Jadi Bakal Capres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement