REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK, – Kawasan adat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, kini menjadi destinasi populer bagi para pengunjung dari Banten, Jawa Barat, dan Jakarta. Mereka berbondong-bondong datang untuk menikmati buah durian Badui yang terkenal dengan rasa manis dan dagingnya yang tebal.
Menurut Agung (45), seorang warga Jakarta, perjalanan menuju permukiman Badui di sekitar Terminal Ciboleger memakan waktu hingga empat jam dari Jakarta. Agung dan rekan-rekan kantornya sangat menikmati durian setibanya di sana, yang dijual seharga Rp60 ribu per buah.
Pengalaman serupa dirasakan oleh Selamat (40) dari Bogor. Ia dan rombongannya terkesan oleh keindahan alam pegunungan dan struktur unik seperti jembatan gajeboh yang terbuat dari bambu di kawasan tersebut. "Ini adalah kunjungan pertama kami ke Badui, dan ternyata sangat menyenangkan," ujarnya.
Seorang pedagang durian setempat, Jamal, mengungkapkan bahwa musim panen kali ini membawa berkah tersendiri. Ia berhasil menjual 200 buah durian per hari dengan harga yang menguntungkan. Sementara itu, Sarman (50), seorang petugas masyarakat adat, menyatakan bahwa jumlah pengunjung harian mencapai lebih dari 1.000 orang, terdiri dari rombongan pelajar, pekerja, dan pasangan muda-mudi. "Kami optimis jumlah pengunjung akan terus meningkat, terutama menjelang perayaan Tahun Baru 2026," kata Sarman.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.