REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, rakyat Indonesia harus menjadi prioritas kader partai yang berada di kursi eksekutif dan legislatif. Semua kader juga wajib disiplin mengikuti arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"PDI Perjuangan sebagai partai ideologis, partai nasionalis, Soekarnois, demokrasi terpimpin, dan tradisi panjang yang kenal asam garam politik, mekanisme baku partai hasil kongres memberikan mandat pada Ibu Ketua Umum, ini mekanisme kita. Jadi, semua wajib berdisiplin kalau mengaku sebagai kader partai," ujar Hasto dalam pidato pembukaan rapat koordinasi kepala daerah PDIP, Kamis (16/6/2022).
Diketahui, 192 kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah hadir dalam rapat konsolidasi dan koordinasi tersebut. Terlihat hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Hasto menegaskan, kepala daerah harus memprioritaskan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik dunia. Ia mencontohkan, sejumlah kader disiplin dan berprestasi yang terus memikirkan masyarakat dan mengesampingkan kepentingan elektoralnya.
"Bu Risma begitu memegang Mensos bergerak, disiplin. Kemudian Pak Hasto Wardoyo stunting dapat juara dari PBB, kemarin kami diskusi lewat WA. Mbak Puan sebagai Ketua DPR, beliau juga sebagai Ketua DPR berprestasi, itu fungsi Ketua DPR menjaring aspirasi rakyat," ujar Hasto.
"Mas Prananda Prabowo memberikan penguatan dalam aspek-aspek ideologis, seperti lagu hymne yang tadi kita nyanyikan bersama. Sehingga, mari kita mengejar prestasi di tengah rakyat, bukan prestasi ke atas yang harus kita kejar, dukung pemerintahan Presiden Jokowi mencapai legacy maksimum, itu prioritas kita," katanya.
PDIP, jelas Hasto, mengingatkan para kader untuk tak terlibat dalam hiruk-pikuk elektoral jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dia mengatakan, sudah mengingatkan agar tak membawa kontestasi nasional tersebut terlalu dini.
"Jangan bawa kontestasi terlalu dini, toh pileg, pilpres, semua sudah ada tahapannya, sudah ada mekanismenya. Ini yang harus kita pahami masalah ini, kelangkaan pangan, dan ini dampaknya belum diprediksi," ujar Hasto.