Rabu 01 Jun 2022 17:12 WIB

Ketua Fraksi PKS: Pancasila Working Ideology Kesejahteraan Rakyat

Dominasi liberalisme, kapitalisme, dan oligarki bertentangan dengan nilai Pancasila.

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini
Foto: Istimewa
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, Pancasila sebagai working ideology kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa yang sudah final, mengikat seluruh rakyat dan pemerintahan negara untuk menaatinya," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/6/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, kata dia, tidak ada pilihan agar Pancasila terus relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila harus jadi working ideology yang memandu kebijakan negara dan tata kehidupan berbangsa.

Hal itu disampaikan Jazuli dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni. Menurut dia, aspek penting dari Pancasila sebagai working ideology dalam wujudkan kesejahteraan rakyat yang sering diabaikan dalam kebijakan pemerintahan negara. Misalnya, kebijakan bidang ekonomi harus diperkuat dengan semangat nilai-nilai Pancasila.

"Kecenderungan dominasi liberalisme, kapitalisme, dan oligarkis dari kebijakan-kebijakan sektor ekonomi harus serius dikoreksi karena bertentangan dengan nilai keadilan sosial atau demokrasi ekonomi dari Pancasila," ujarnya.

Kalau dominasi ekonomi liberal kapitalistik ditambah keberpihakan kebijakan pada oligarki tidak dikoreksi serius, menurut Jazuli, asa kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial ekonomi akan makin jauh dari harapan. Oleh sebab itu, PKS mengoreksi bahkan dengan tegas menolak sejumlah rancangan undang-undang sektor ekonomi yang bercorak liberal-kapitalistik.

FPKS juga menolak penghapusan subsidi dan pelepasan harga-harga kebutuhan pokok, seperti tarif dasar listrik (TDL), bahan bakar minyak (BBM), dan sembako pada mekanisme pasar tanpa ada intervensi untuk menjaga daya beli rakyat miskin. "Itu semua kita lakukan untuk menjaga ideologi Pancasila tetap hidup dan dipedomani dalam kebijakan negara sebagai working ideology," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement