REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Publik Nasional merilis survei terkait elektabilitas simulasi calon presiden (capres) 2024. Temuan survei menunjukkan Prabowo Subianto,Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan masih menempati posisi teratas.
"Prabowo memperoleh 26,9 persen, disusul Ganjar Pranowo 16,8 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen secara bergantian pada posisi kedua dan ketiga," kata Peneliti Senior Indikator Publik Nasional (IPN) Ike Sihotang pada Rabu (27/4).
Kemudian, ia melanjutkan kecenderungan tiga besar ini telah terlihat dari deretan survei yang telah digelar sejak 2021 oleh banyak lembaga survei di mana posisi pertama masih ditempati Prabowo bahkan semakin menguat dan menunjukkan tren akan tembus 30 persen.
"Keberhasilan Puan Maharani dan Erick Thohir masuk dalam radar publik di 10 besar merupakan temuan menarik berikutnya disamping temuan lainnya," kata dia.
Bertahannya nama Prabowo di puncak elektabilitas ini dapat dipahami karena Ketua Umum Gerindra ini telah tampil berkali-kali dalam kontestasi nasional dan merupakan pesaing terberat Joko Widodo dalam Pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Di samping dukungan partai politik (parpol) yang solid, Prabowo juga telah memiliki basis pemilih yang kuat dan terus memilihnya dalam setiap kompetisi pilpres.
Lalu, prestasi kinerja dan dukungannya yang kuat terhadap program-program pertahanan Jokowi berikut kepercayaan yang diraihnya dari Jokowi juga menjadi daya tarik pemilih Jokowi untuk menjatuhkan pilihan kepadanya.
"Sampai saat ini belum ada tokoh nasional yang mampu memberikan perlawanan berat kepada Prabowo. Ganjar dan Anies menghadapi masalah dukungan parpol yang belum jelas dan ketidakpastian dukungan pemilih," katanya.
Tentang ketidakpastian dukungan pemilih disinyalir pemilih Jokowi yang menjadi basis utama pemilih Ganjar sebagian masih belum memastikan pilihannya karena masih menunggu semacam arahan dari Jokowi.
Ia menambahkan Anies yang punya basis pemilih Prabowo menghadapi hal yang sama. Pengaruh kedua tokoh (Jokowi dan Prabowo) ini diduga masih sangat kuat.
"Bukan tidak mungkin arus mudik pemilih ke Prabowo dari Anies dan calon-calon seperti Sandi, Ridwan Kamil dan lainya akan terjadi bila kepastian pasangan Capres-Cawapres yang akan bersaing telah terbentuk," katanya.
Survei IPN ini digelar pada 17 Maret sampai 27 Maret 2022 dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi dengan metode sampling multistage random sampling. Survei dilakukan secara langsung dengan bantuan kuesioner. Margin of error survei ini kurang lebih 2,83 persen.