Selasa 12 Apr 2022 06:06 WIB

Kerusuhan Saat Aksi 11 April, BEM SI: Bukan dari Kami, tapi Provokator dan Penyusup

BEM SI mengaku mahasiswa membubarkan diri pukul 15.30 WIB.

Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Pada aksi tersebut BEM SI menuntut agar DPR mendengar dan menjemput aspirasi rakyat, mendesak anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemiulu 2024 atau jabatan presiden tiga periode, serta mendesak wakil rakyat agar menyampaikan kajian disertasi 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Pada aksi tersebut BEM SI menuntut agar DPR mendengar dan menjemput aspirasi rakyat, mendesak anggota parlemen secara tegas menolak penundaan pemiulu 2024 atau jabatan presiden tiga periode, serta mendesak wakil rakyat agar menyampaikan kajian disertasi 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden Joko Widodo. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), Luthfi menyebutkan, aksi 11 April berjalan lancar. Ia juga mengaku tuntutan mahasiswa tersampaikan dengan baik.

"Alhamdulillah aksi hari ini berjalan lancar dan kondusif, kami mulai aksi pukul 12.00 WIB dan bubar pada pukul 15.30 WIB," ujar Luthfi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (11/4/2022) malam.

Baca Juga

Disampaikan, aksi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) ini merupakan lanjutan dari aksi BEM SI pada 28 Maret 2022 lalu. Inti aksi 11 April yakni menolak wacana penundaan pemilu atau amendemen UUD 1945, mengkaji ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Aspirasi BEM SI ini diterima langsung pimpinan DPR, Sufmi Dasco, Rahmat Gobel, dan Lodewijk didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam orasi di depan pimpinan DPR dan Kapolri, Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin mengungkapkan, aspirasi ini murni dari suara rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat.

"Kami meminta pimpinan DPR di sini mewakili suara rakyat bukan suara partai politik," kata Kahar menegaskan.

Setelah aspirasi diterima dengan baik, massa dari BEM SI membubarkan diri lalu mulai muncul keributan dan kerusuhan. Luthfi menyebut kerusuhan itu bukan terjadi oleh massa BEM SI, tetapi oleh oknum provokator dan penyusup.

"Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI, aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup," kata Luthfi.

Aksi ini berjalan baik dan damai karena mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian sehingga aspirasi BEM SI dapat tersampaikan dengan baik kepada pimpinan DPR. Luthfi mengatakan, mereka akan terus mengawal semua tuntutan ini sampai tuntas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement