Selasa 12 Apr 2022 03:33 WIB

Massa Ricuh dan Lempar Batu, Kapolda Sumbar: Hanya Kenakalan Remaja

Polisi pastikan tidak ada korban luka dalam kericuhan yang sempat terjadi.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ilham Tirta
Mahasiswa mencoba masuk ke gedung DPRD Sumatera Barat, di Padang, Senin (11/4/2022). Mahasiswa dan masyarakat mengatasnamakan Gerakan Suara Rakyat Sumbar berunjukrasa di Gedung DPRD Sumbar menolak kenaikan harga minyak goreng dan meminta pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok serta tolak penundaan Pemilu 2024 yang berakhir bentrok dengan petugas kepolisian.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Mahasiswa mencoba masuk ke gedung DPRD Sumatera Barat, di Padang, Senin (11/4/2022). Mahasiswa dan masyarakat mengatasnamakan Gerakan Suara Rakyat Sumbar berunjukrasa di Gedung DPRD Sumbar menolak kenaikan harga minyak goreng dan meminta pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok serta tolak penundaan Pemilu 2024 yang berakhir bentrok dengan petugas kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aksi 11 April di Padang, Sumatera Barat, sempat diwarnai kericuhan dan tembakan gas air mata. Namun, Kapolda Sumatra Barat, Irjen Teddy Minahasa Putra mengapresiasi jalannya aksi yang tanpa provokasi.

Teddy mengatakan, tidak ada korban luka dalam kericuhan yang sempat terjadi. Aksi para mahasiswa juga dinilai tidak ada penyusup, penunggang, maupun provokator.

Baca Juga

“Alhamdulillah, secara umum unjuk rasa hari ini di Sumbar yang digelar di 11 kabupaten dan kota berjalan lancar. Tak ada anarkisme,” kata Teddy saat meninjau gedung DPRD Sumbar usai demo, Senin (11/4/2022), petang.

Menurut Teddy, gesekan yang terjadi saat aksi hanya bentuk melampiaskan kekesalan mahasiswa. Kalaupun ada aksi lempar-lemparan, menurut dia itu hanya bentuk kenakalan remaja saja. Tidak mengarah kepada anarkisme.

“Mahasiswa menyampaikan pendapat di muka umum tersalurkan dengan baik. Bahkan, mahasiswa diterima Ketua DPRD. Yang terpenting tidak ada korban, baik luka-luka apalagi korban jiwa. Itu yang terpenting,” ujar Teddy.

Aksi mahasiswa di DPRD Sumbar mulai kurang kondusif begitu massa mulai mencoba masuk gedung DPRD sekitar pukul 16.00 WIB. Tapi massa terhalang oleh petugas keamanan yang sudah siaga di sekitar pintu masuk DPRD.

Kericuhan tak terelakkan. Kepolisian mencoba membubarkan massa dengan gas air mata. Massa aksi pun membalas dengan lemparan batu ke arah polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement