Bangkalan - Aksi mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menolak perpanjangan masa jabatan presiden berlangsung ricuh, Senin (11/4). Dua mahasiswa tampak terluka setelah berusaha menerobos pintu utama Gedung DPRD setempat.
Pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa sempat adu dorong dengan polisi. Bahkan dua demonstran tampak terluka di bagian kepala. Mereka terlibat bentrok dengan tim huru hara yang disiagakan Polres Bangkalan.
Ratusan mahasiswa yang bergeser dari Suramadu jumlahnya bertambah. Mereka mengepung Kantor DPRD Bangkalan. Namun, mereka kecewa karena tidak ada wakil rakyat yang menemui. Massa pun memaksa menerobos untuk melakukan sweeping.
Tak ayal, aksi saling dorong terjadi antara mahasiswa dengan polisi, hingga mahasiswa berhasil didorong ke halaman. Mahasiswa terpukul mundur water cannon.
"Kami ingin bertemu dengan wakil rakyat yang ada di dalam. Biar mereka mendengar aspirasi kami. Karena kami atas nama rakyat Indonesia," teriak Korlap Aksi, Abdurrahman Wahed.
Dia mengatakan, mahasiswa kecewa terhadap wakil rakyat di Bangkalan. Tidak ada satupun anggota DPRD yang menemui. Hal itu yang disinyalir menjadi pemancing emosi para aktivis.
Selanjutnya, mereka bergerak ke pertigaan Halim Perdana Kusuma dan melakukan aksi blokade jalan serta melakukan pembakaran spanduk di tengah jalan.
"Kami meminta Kapolres Bangkalan memfasilitasi kami bertemu anggota DPRD Bangkalan di lokasi ini," ujarnya.
Sementara Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino masih belum memberikan statementnya, lantaran masih memimpin penjagaan di lokasi.
"Jangan sekarang," ucapnya singkat.