REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyinggung politisi yang kerap menjadikan pernyataan lawan politiknya sebagai sesuatu yang kontra. Apalagi, hal tersebut dilakukan hanya untuk kepentingan politik di 2024.
"Jangan dimainkan dong, hanya untuk terus pikirannya 2024, 2024, makanya Pak Jokowi ngamuk. Lah ya iyalah, apa sih? pemilu itu ada terus kok," ujar Megawati dalam acara Demo Masak Tanpa Minyak Goreng, Senin (28/3/2022).
Ia pun mengingatkan kadernya untuk tak memiliki sikap seperti itu, apalagi untuk kepentingan di 2024. Sudah menjadi kewajiban PDIP untuk menjelaskan tujuan dari kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
"Dan itu sudah disebutkan di dalam konstitusi kita, UUD 1945, bahwa semua berkehidupan berkeadilan bagi seluruh warga bangsa Indonesia. Kalau tidak itu, baca," ujar Megawati.
Hal inilah yang juga terjadi ketika ia mengomentari langkanya minyak goreng dan menyebabkan antrean yang panjang di banyak daerah. Padahal, pernyataan tersebut menjelaskan pertanyaan di benaknya, apakah ketika mengantre mereka sudah memasakkan makanan untuk anaknya.
Jelasnya, ia tak melarang masyarakat menggunakan minyak goreng dalam mengolah makanan. Namun, ada banyak alternatif cara untuk mengolah makanan selain digoreng, seperti dikukus dan direbus.
"Saya bertanya, nanti kan pas anak-anaknya pulang sekolah apakah ibunya ini sudah masak? itu sebenarnya pertanyaan besar saya sebenarnya. Oleh sebab itulah saya mengintrodusir, nanti ada lagi yang bilang oh.. Bu Mega bilang ndak boleh memasak dengan minyak goreng, no," ujar Megawati.
Ia mengaku prihatin dengan kecukupan gizi anak-anak Indonesia saat ini. Pasalnya, ia sendiri pernah merasakan momen lapar yang akan mengganggu seluruh aktivitasnya ketika masih anak-anak. "Ini kepentingan kalian loh, tolong loh, berapa anak kalian? kalian kan pasti ingin hidup masa depan yang baik, sejahtera, dan lain sebagainya," ujar Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.