REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengapresiasi implementasi layanan antrean online Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang. Hal tersebut disampaikan Ghufron dalam lawatannya ke Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama, Semarang, Jumat (21/01).
Antrean online merupakan salah satu menu layanan pada aplikasi Mobile JKN yang dapat diakses peserta JKN-KIS untuk berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Rumah sakit tentara Bhakti Wira Tamtama adalah salah satu fasilitas kesehatan yang telah mengimplementasikan inovasi tersebut. Hal ini sejalan dengan komitmen BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta program JKN-KIS dengan berbagai inovasi.
“Faskes lainnya tentu dapat meniru Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama, di mana sebenarnya rumah sakit ini sudah punya sistem antrean kemudian sistem yang telah ada bisa terintegrasi dengan fitur antrean online di aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan. Sehingga sistem digitalisasi menjadi lebih bagus, lebih cepat, lebih tepat dan tentunya lebih nyaman dimanfaatkan oleh peserta," kata Ghufron.
Ghufron menjelaskan dengan memanfaatkan teknologi digital, peserta JKN-KIS cukup melakukan pendaftaran dan mendapatkan nomor antrean melalui aplikasi Mobile JKN. Otomatis, peserta dapat memperkirakan waktu tunggu untuk merencanakan kedatangan ke fasilitas kesehatan.
Data BPJS Kesehatan menunjukkan 95,37 persen penduduk Kota Semarang sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Untuk memastikan kemudahan akses layanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 31 rumah sakit di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Rumah sakit yang telah mengimplementasikan inovasi antrean online sendiri telah mencapai 18 rumah sakit.
“Kami berterima kasih kepada seluruh fasilitas kesehatan yang telah mengintegrasikan layanan digital ke dalam Mobile JKN. Untuk itu, kami berharap seluruh fasilitas kesehatan terus membangun sinergi dengan BPJS Kesehatan dalam pemberian layanan bagi peserta JKN-KIS," lanjut Ghufron.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama Moh Andi Fatkhurokhman mengatakan, implementasi antrean online yang diintegrasikan ke dalam aplikasi Mobile JKN ini berdampak pada kepuasan pasien. Hal tersebut dikarenakan sistem antrean online yang bisa terkoneksi langsung hingga ke poli merupakan sistem yang sangat dinantikan oleh rumah sakit, sehingga peserta tidak perlu lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan.
“Pola pikir kami, segala teknologi informasi di era ini wajib diterapkan di rumah sakit, lagipula sekarang zamannya revolusi industri 4.0. Adanya antrean online yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan ini justru memberikan keuntungan bagi rumah sakit. Kami tidak perlu mengeluarkan cost terlalu besar untuk membangun aplikasi antrean online. Kita tinggal integrasikan saja aplikasi antrean rumah sakit dengan aplikasi Mobile JKN," ucap Andi.