REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kedutaan Besar Jerman di Jakarta merayakan 35 tahun Hari Penyatuan Jerman pada Kamis, dengan menekankan bahwa persatuan negara tersebut tercapai melalui proses yang damai dan demokratis.
Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes Jerman, Thomas Graf, dalam sambutannya menegaskan bahwa persatuan Jerman merupakan hasil dari proses yang damai dan demokratis. Pada perayaan tersebut, ia menyebutkan bahwa 3 Oktober tahun ini menandai 35 tahun berakhirnya perpecahan yang membelah Jerman dan Berlin, serta memisahkan Eropa.
“Kami, bangsa Jerman, berutang budi kepada semua pihak yang telah berkontribusi mewujudkan impian persatuan ini,” ujar Thomas Graf. Namun, ia juga menyoroti bahwa harapan perdamaian abadi di Eropa belum terwujud sepenuhnya. “Tatanan dunia yang memungkinkan persatuan Jerman kini berada di bawah tekanan besar,” tambahnya.
Graf menyinggung perang Rusia di Ukraina yang telah memasuki tahun keempat dan menimbulkan penderitaan luas serta krisis kemanusiaan di Gaza. “Jerman memiliki tujuan yang sama, yaitu solusi dua negara yang dicapai melalui negosiasi,” ucapnya. Menurut Graf, mengakhiri perang, mewujudkan perdamaian yang adil, dan menghadapi ancaman global memerlukan kerja sama multilateral.
“Indonesia, sebagai salah satu mitra utama kami, memiliki peran penting,” tambahnya lagi. Perayaan tersebut turut dihadiri oleh pejabat Indonesia, termasuk Menteri Haji dan Umroh Mochamad Irfan Yusuf dan Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Christina Aryani, serta perwakilan dari kedutaan besar Arab Saudi, Korea Selatan, dan Polandia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.