REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Big Data adalah rangkaian data dengan ukuran yang sangat besar dan kompleks. Big Data memiliki 3 karakteristik utama yaitu 3V: Volume, Velocity dan Variety.
Volume artinya ukuran dari data tersebut, Velocity mengacu pada kecepatan data untuk diproses, serta Variety yaitu variasi dari tipe datanya.
Big Data akan bermanfaat saat ukuran data yang besar dan tipe data yang bervariasi dapat diproses, menjadi informasi dengan cepat. Termasuk dibidang akuntansi yang memerlukan data untuk diproses, menjadi informasi-informasi keuangan penting bagi stakeholder saat mengambil keputusan.
Implementasi Big Data dalam akuntansi diantaranya saat para akuntan memprediksi rata-rata harga saham, pergerakan harga saham, hingga penentuan pembelian atau penjualan saham. Seperti yang dilakukan oleh Bollen, Mao dan Zeng pada tahun 2011, mereka mengukur public mood secara global berdasarkan data dari twitter dan mereka berhasil memprediksi pergerakan harian dari Dow Jones Industrial Average. Atau diterapkan dalam kegiatan audit dengan menganalisis saham-saham yang berisiko untuk investasi perusahaan.
Contoh lain pemanfaatan Big Data yaitu pengolahan inventory seperti yang dilakukan Walmart, yang menganalisis data transaksi penjualan yang berukuran sangat besar (terabytes) untuk menentukan ancaman angin topan pada suatu daerah. Dimana jika ancaman akan datang, pelanggannya tidak hanya membeli lampu senter tapi juga produk makanan sarapan instan juga meningkatkan 5 kali lipat.
Hal ini membuat Walmart mampu mengolah inventory-nya dengan baik. Untuk pengolahan data dengan ukuran yang sangat besar ini, tentu diperlukan literasi akuntansi dan literasi sistem informasi.
Lisnawanty, kaprodi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak meyakini, kedua literasi tersebut telah dimiliki oleh lulusan Universitas BSI. Terutama didalam kurikulum prodi yang selalu update mengenai bidang akuntansi dan sistem informasi.
“Mahasiswa kami bekali bukan saja ilmu akuntansi, namun juga penguasaan bidang sistem informasi. Sehingga mereka siap menghadapi Era Big Data dengan profil lulusan diantaranya sebagai Accounting Data Analyst,” tuturnya dalam rilis yang diterima, Jumat (24/12).
Kebutuhan Accounting Data Analyst ini, semakin meningkat di dunia industri seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyadari pentingnya pengolahan Big Data untuk peningkatan profit perusahaan.
Lisnawanty pun menyampaikan pesan kepada lulusan yang dilantik pada Wisuda Universitas BSI kampus Pontianak Ke-13 di Qubu Resort Kabupaten Kubu Raya, Kamis 16 Desember 2021 lalu, agar selalu mengembangkan kemampuan diri mengikuti perkembangan zaman.
“Menjadi wisudawan, bukan hanya sebagai kebangaan. Namun juga sebagai tantangan ketika lulus dan terjun ke Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) dalam menunjukkan kredibilitas di Era Big Data ini,” tambahnya.
Ucapan selamat juga disampaikan Lisnawanty kepada Tita Moladia sebagai lulusan terbaik Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI kampus Pontianak dengan IPK 3.92 dalam prosesi wisuda tersebut.
“Kepada ananda Tita Moladia, tetap mantapkan langkah untuk meraih cita-cita, terus belajar, berdoa, dan mengembangkan diri agar mampu menjawab tantangan dan menangkap peluang di Era Big Data dalam Revolusi 4.0,” tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika