Senin 20 Dec 2021 21:21 WIB

Menkes: Kasus Varian Omicron di Dunia Meningkat Delapan Kali Lipat dalam Sepekan

Saat ini, ada 62.342 kasus positif Covid-19 varian Omicron baru di seluruh dunia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, kasus Covid-19 varian Omicron di dunia naik delapan kali lipat dalam sepekan.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, kasus Covid-19 varian Omicron di dunia naik delapan kali lipat dalam sepekan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus Covid-19 varian Omicron di dunia meningkat hingga delapan kali lipat dalam sepekan ini. Saat ini, ada 62.342 kasus positif varian Omicron baru di seluruh dunia.

"Minggu lalu kasusnya naik dari 7.900 di dunia menjadi 62.342. Jadi kenaikannya lebih dari delapan kali lipat dalam seminggu di dunia," kata Budi, Senin (20/12).

Baca Juga

Budi melanjutkan, jumlah negara yang mendeteksi varian Omicron jumlahnya pun terus bertambah. Bila dua minggu lalu hanya ada 72 negara, kini jumlahnya mencapai 97 negara.

"Kemudian rankingnya juga berubah. Tadinya Afrika Selatan di atas sekarang yang paling tinggi adalah Inggris dengan 37 ribu kasus," ungkap eks Wakil Menteri BUMN tersebut.

Berikutnya, negara paling tinggi mengalami penyebaran Omicron adalah Denmark dengan 15 ribu kasus; Norwegia dengan 2 ribu kasus; Afrika Selatan dengan 1.300 kasus dan Amerika Serikat 1.000 kasus.

"Jadi sudah mulai terjadi pergeseran populasi Omicron dan yang paling banyak ada di Eropa," tegas Budi.

"Juga sudah terbukti sekarang bahwa kemampuan netralisasi virus pascainfeksi dan imunisasi menurun terhadap Omicron dibandingkan varian lain. Ada kemungkinan besar bahwa beberap orang yang sudah divaksin lengkap maupun booster tetap tertular Omicron," kata dia.

Menkes pun menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Hal ini lantaran laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” tuturnya.

“Penting sekali bagi kita untuk saling menjaga orang-orang terdekat agar tidak tertular Covid-19, terlebih dengan adanya varian Omicron saat ini. Jadi saya tegaskan kembali agar tidak berpergian ke luar negeri dahulu untuk kebaikan kita bersama,” tegasnya.

Baca juga : Vaksinasi Dosis Lengkap Diyakini Ampuh Lawan Omicron

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement