REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi, menyambut positif pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman yang mengingatkan prajurit TNI di Papua untuk tidak berpikir membunuh melainkan diminta untuk mencintai masyarakat Papua. Menurutnya pernyataan Dudung tersebut menegaskan bahwa TNI dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengedepankan civil justice.
"Dengan pernyataan Pak Dudung ini kan sudah jelas bahwa TNI yang masuk dalam tim penanggulangan teroris itu adalah masuk ke dalam kategori mereka ikut dalam mengedepankan civil justice, bukan act of war, itu yang paling utama secara teknis," kata Booby dalam sebuah diskusi daring, Ahad (28/11).
Bobby juga menilai pernyataan itu semakin melengkapi jarak TNI dalam penanganan konflik di Papua. Sebab Indonesia memutuskan mengkategorikan tindakan yang dilakukan KKB di Papua ke dalam kategori kriminal, bukan separatis. Sehingga penanganan yang dikedepankan yaitu hukum pidana.
"Karena tahun 2014-2019 itu sudah dikuatkan lagi revisi UU TPT Tindak Pidana Terorisme, di situ jelas bahwa pemerintah itu mengambil jalan untuk mengatasi konflik di Papua itu seperti contohnya di Thailand Tengah, sehingga tidak ada bukan pemberantasan separatis, tetapi disebut kelompok kriminal bersenjata," jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan, pernyataan Dudung tersebut juga menguatkan sistem koordinasi satu atap dalam penanggulangan kelompok KKB. Sehingga tidak ada kekhawatiran terjadinya act of war oleh militer dalam penanganan KKB.
"Di lain pihak memastikan penindakan lebih humanis, dan memastikan yang dikedepankan adalah civil justice, bukan act of war, seperti yang dikhawatirkan," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta para personel TNI tak mengutamakan aksi membunuh anggota KKB Papua. Dudung meminta agar para anggota satuan keamanan dari militer lebih mengutamakan perlindungan, dan penyelematan warga negara dari intimidasi dan serangan KKB. hal tersebut disampaikan Dudung di hadapan para perwira dan komandan satuan (Dansat) di Kodam Kasuari, Papua Barat
"Jangan berpikir ingin membunuh KKB. Tetapi, harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua, yang saat ini diintimidasi oleh kelompok-kelompok radikal bersenjata (di Papua)," kata Dudung dalam siaran pers yang disampaikan Kapendam Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron kepada Republika.co.id, Kamis (25/11).