REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menutup perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 yang telah berlangsung sejak 2 November 2021. Jokowi mengatakan, perhelatan Peparnas ini menunjukan bahwa kesulitan bukan menjadi halangan untuk meraih prestasi.
"Peparnas ini menunjukkan bahwa kesulitan bukanlah halangan. Dengan konsistensi dan kerja keras, segala kesulitan bisa kita atasi bahkan berbagai prestasi bisa kita raih," ujar Jokowi dalam sambutannya saat menutup Perparnas XVI Papua 2021 di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (13/11).
Dalam sambutannya, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Papua yang telah sukses menyelenggarakan Peparnas dan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar pada Oktober lalu.
"Kinerja tuan rumah Provinsi Papua luar biasa, penyelenggaraan PON dan Peparnas luar biasa, dukungan delegasi semua provinsi luar biasa, dan yang saya lihat sportivitas dan prestasi para atlet juga luar biasa," katanya.
Kesuksesan perhelatan PON dan Peparnas di Papua menunjukkan kebangkitan besar olahraga nasional Indonesia. Menurutnya, melalui dua acara besar ini, Indonesia pun merayakan keberagaman, menghormati kesetaraan, dan bersama meraih prestasi yang mengharumkan bangsa dan negara.
"Sekali lagi, terima kasih atas kerja keras semua pihak yang telah menyukseskan Peparnas XVI ini. Saya tegaskan sekali lagi bukan hanya torang bisa, tetapi semua ini menunjukkan bahwa torang hebat. Sekali lagi torang hebat," ujar Jokowi.
Acara penutupan Peparnas XVI Papua 2021 ditutup dengan serah terima bendera Peparnas dari Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Ketua Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC) Senny Marbun. Selanjutnya, bendara Peparnas diserahkan kepada Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatra Utara Ardan Noor yang akan menjadi tuan rumah Peparnas tahun 2024 mendatang.
Dalam acara penutupan ini turut dihadiri Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia.