Sabtu 28 Aug 2021 20:56 WIB

Merawat Lansia di Tengah Bonus Demografi

Delapan fungsi keluarga masih relevan dalam merawat orang tua dengan baik

Webinar lansia Sehat Lansia Tangguh: Mencegah dan Menangani Demensia.
Foto: BKKBN
Webinar lansia Sehat Lansia Tangguh: Mencegah dan Menangani Demensia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persentase penduduk lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat selama kurun waktu hampir lima dekade (1971-2019). Jumlah lansia pada tahun 2019 telah mencapai 25,64 juta orang atau 9,60 persen dari total populasi di Indonesia. 

Angka ini menunjukkan Indonesia tengah bertansisi menuju ke arah penuaan penduduk. Piramida penduduk menunjukkan perempuan lansia kelompok usia 70-74 dan 75 tahun ke atas berjumlah lebih banyak dari laki-laki. Dimungkinkan ada dari mereka yang menjadi kepala rumah tangga menggantikan suaminya.

Hal ini disampaikan Kepala BKKBN DR (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) pada Webinar lansia Sehat Lansia Tangguh: Mencegah dan Menangani Demensia yang digelar oleh Antara Jateng, Sabtu (28/8). "Saat ini, masih banyak Lansia yang menjadi 'beban' dalam keluarganya karena kondisi kesehatan dan ekonomi yang dialaminya," ujar dia.

BKKBN memiliki program menjadikan lansia yang sehat dan punya modal sehingga bisa menginvestasikan kemampuan dan uangnya untuk kepentingan ekonomi produktif. Meski demikian ada kondisi-kondisi lain seperti lansia yang sehat namun tidak kuat secara ekonomi, sehingga diharapkan masih bisa dibina untuk mendapatkan pekerjaan yang ringan yang dapat menopang  ekonominya. 

"Ada pula lansia yang tidak sehat namun ekonominya mampu, yang mana dapat mendorong anak cucunya untuk melakukan usaha produktif selain juga beramal jariyah. Sedangkan untuk yang tidak sehat dan tidak mampu ekonominya maka problemnya adalah charity,” kata Dokter Hasto. 

Menurutnya delapan fungsi keluarga masih menjadi hal yang relevan dalam merawat orang tua dengan baik. "Saya berharap perhatian kepada para lansia ini karena ada tadi yang ekonominya lemah kalau kondisi sosial tidak bagus maka mudah untuk mendapatkan gangguan psikologi," kata Dokter Hasto lagi. 

Jepang, menurut Dokter Hasto, sedang gelisah karena untuk membangun era industrialisasi 5. 0 nantinya kembali mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan termasuk para sesepuh yang bisa ditransformasikan. "Siapa yang akan membuat anak kita itu jadi tahu bahwa filosofi orang tua kita ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani misalnya, siapa yang akan mempertahankan itu akan bertransformasi dengan baik," kata mantan bupati Kulonprogo ini melanjutkan dengan menyampaikan berbagai filosofi kehidupan Jawa.

"Bangsa yang baik merupakan bangsa yang mempertahankan nilai-nilai luhurnya," ujar dia menambahkan.

Sensus Penduduk Jawa Tengah tahun 2020 menunjukkan jumlah lansia ada 4.436.698 jiwa atau sekitar 12,15 persen dari total penduduk. Angka ini meningkat dari tahun 2010 yaitu 10,34 persen. Usia harapan hidup di Jateng adalah 72,51 untuk laki-laki dan 76,30 tahun bagi wanita.

Para lansia pada saat pandemi biasanya mengalami gangguan kesehatan terutama kesehatan mental karena takut terhadap informasi mengenai Covid. Lansia patut khawatir karena lebih rentan terkena Covid 19. Untuk itu para lansia membutuhkan perhatian dan perawatan khusus dari keluarga. 

Secara emosional, kondisi pandemi tidak memungkinkan untuk  mengunjungi orang tua, apalagi adanya varian delta yang sangat cepat penularannya. Untuk itu menurutnya penting untuk menjaga lansia untuk terhindar dari stres. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement