Rabu 25 Aug 2021 18:06 WIB

Polda Metro Jaya Siap Amankan Laga Perdana Liga 1 Indonesia

Laga perdana Liga 1 Indonesia rencananya akan digelar di SUGBK pada 27 Agustus.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Wakapolda Brigjen Pol Hendro Pandowo (kedua kanan)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakapolda Brigjen Pol Hendro Pandowo (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya siap mengamankan laga perdana Liga 1 Indonesia yang rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 27 Agustus 2021 mendatang. Pihaknya juga telah menerima audiensi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait diizinkannya kembali Kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia.

Namun demikian Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo menegaskan pihaknya siap mengamankan jalannya pertandingan di tengah masa pandemi Covid-19. "Dengan protokol kesehatan (prokes), Polda Metro Jaya siap mengamankan pertandingan perdana Liga 1," tegas Hendro dalam keterangannya, Rabu (25/8).

Baca Juga

Menurut Hendro, dalam audiensi dengan PSSI yang digelar di Gedung Promoter, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (24/8) kemarin  salah satu pembahasan dalam audiensi ini adalah agenda pertandingan perdana Liga 1. Rencananya dibuka dengan laga antara Bali United melawan Persik Kediri. 

"Agenda membahas pertandingan perdana Liga 1 yang akan bergulir 27 Agustus di Stadion Gelora Bung Karno," ujarnya.

Sebelumnya, Polri telah memberikan persetujuan terkait dengan perizinan untuk dilaksanakan penyelenggaraan liga 1 maupun liga 2 pada Jumat, (27/8). Namun, orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini menegaskan bahwa pelaksanaan liga harus diimbangi dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Tentunya tetap harus melaksanakan prokes yang ketat, oleh karena itu kita sepakat dan ini sudah disetujui oleh pssi, para pemilik klub, liga 1 dan 2 tadi juga kami minta disepakati untuk rekan-rekan pemimpin suporter bola untuk penyelenggaraan kali ini kita kawal dilaksanakan dengan tanpa penonton," tegas Sigit, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/8).

Menurut Sigit, pemberian izin  berdasarkan hasil asesmen terkait dengan laju pertumbuhan Covid-19.  Kemudian asesmen terhadap situasi Bed Occupancy Rate (BOR) dan juga penurunan di beberapa wilayah. Sehingga kemudian diberikan beberapa kelonggaran, berdasarkan hasil asesmen yang dilaksanakan oleh Kemenkes.

"Salah satunya adalah melonggarkan kegiatan olahraga tentunya dengan berbagai macam pembatasan," ujar mantan Kabareskrim tersebut.

Sigit menjelaskan, beberapa aturan dan prokes ketat yang harus diikuti dalam pelaksanaan liga 1 dan 2. Yakni pemain dan official yang akan melaksanakan pertandingan harus sudah dua kali vaksin dan jumlah official dibatasi. Satu hari sebelum pertandingan harus dilakukan pemeriksaann PCR untuk pastikan bahwa pemain maupun offisial dalam kondisi negatif dari Covid-19.

Kemudian, lanjut Sigit, selesai pertandingan kembali dilaksanaakn pemeriksaan swab PCR ataupun atigen. Selanjutnya di lokasi penyelenggaraan pasang aplikasi pedulilindungi, sehingga aplikasi ini bisa digunakan untuk membantu pengecekan terkait aturan prokes. Kata Sigit, aturan ini sudah menjadi kesepakatan dan wajib dipatuhi. 

"Namun disatu sisi kita maklum dan diberikan kelonggaran agar kegiatan masyarakat bisa mulai beraktivitas sehingga semuanya bisa berjalan," kata Sigit. 

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyampaikan pertemuan dirinya dengan Kapolri untuk mendiskusikan penyelenggaraan kompetisi liga 1 dan 2 yang sudah terhenti selama 1 tahun. Ia menyatakan bahwa tidak bisa berdiam diri tapi juga sangat sadar suasananya masih dalam situasi pandemi. Namun pandemi ini tidak boleh membuat kita tidak berkegiatan. 

Kemudian juga, lanjut Amali, aspirasi masyarakat supaya kegiatan sepak bola ini bisa harus segera digulirkan. Mereka yang sekarang sedang di rumah butuh tontotan. Disamping itu, bagi pemerintah ada kepentingan untuk pembentukan tim nasional karena pada tahun 2023 nanti, Indonesia menjadi tuan rumah World Cup U-20.

"Tentu pembentukan timnas ini kita butuh kompetisi, tanpa kompetisi tidak mungkin kita akan ada tim nasional yang baik atau talenta-talenta yang akan termonitor," ungkap Amali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement