Rabu 25 Aug 2021 16:10 WIB

Survei Pilpres Indikator: Prabowo, Ganjar, dan Anies Unggul 

Responden tetap menilai Prabowo sebagai sosok di luar pemerintahan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan menjadi tiga nama teratas yang dipilih responden dari simulasi 15 nama jika pemilihan presiden (pilpres) diselenggarakan sekarang. (Foto: Prabowo Subianto, ilustrasi)
Foto: Kemenhan RI
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan menjadi tiga nama teratas yang dipilih responden dari simulasi 15 nama jika pemilihan presiden (pilpres) diselenggarakan sekarang. (Foto: Prabowo Subianto, ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan menjadi tiga nama teratas yang dipilih responden dari simulasi 15 nama jika pemilihan presiden (pilpres) diselenggarakan sekarang. Survei ini dilakukan Survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Juli sampai 4 Agustus 2021. 

"Elektabilitas Pak Prabowo Subianto itu menempati peringkat tertinggi 26,2 persen, disusul Mas Ganjar 20,8 persen, selisihnya tidak terlalu jauh. Kemudian disusul Mas Anies 15,5 persen," ujar Burhanuddin dalam rilis hasil survei secara daring, Rabu (25/8). 

Baca Juga

Namun, kata dia, elektabilitas Prabowo sebesar 26,2 persen itu belum dominan dan belum cukup aman untuk bisa mengantongi kemenangan di Pemilu 2024. Sebab, ada Ganjar dan Anies yang menyusul di peringkat kedua dan ketiga. 

Dia menyebutkan, tren elektabilitas ketiga nama tersebut pun turun dan naik, ada yang meningkat maupun menurun jika dibandingkan hasil survei April 2021. Tingkat keterpilihan Prabowo meningkat dari 19,3 persen menjadi 26,2 persen. 

Begitu pula untuk Ganjar, elektabilitasnya meningkat dari 13,7 persen menjadi 20,8 persen. Sedangkan, elektabilitas Anies menurun dari 18,6 persen menjadi 15,5 persen. 

Burhanuddin menjelaskan peningkatan tren elektabilitas Prabowo dan Ganjar. Meskipun secara formal Prabowo yang notabene Ketua Umum Partai Gerindra bergabung dalam pemerintahan sebagai menteri pertahanan, ia tetap mendapatkan insentif elektoral dari penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Sebab, responden tetap menilai Prabowo sebagai sosok di luar pemerintahan. Namun, ketika ada peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja Jokowi, yang mendapatkan keuntungan adalah PDI Perjuangan (PDIP). 

Sementara, Burhanuddin menduga, kenaikan elektabilitas Ganjar disebabkan adanya drama Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul,  yang menolak Ganjar sebagai calon presiden. Ketua DPP PDIP itu menegaskan Puan Maharani harus maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. 

"Drama itu justru menjadi berkah buat Ganjar Pranowo," kata dia. 

Selain Anies yang mengalami penurunan elektabilitas, tingkat keterpilihan dari nama-nama yang berada di bawah Prabowo dan Ganjar juga menurun. Nama-nama yang mengalami penurunan elektabilitas itu antara lain, Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, serta Mahfud MD. 

Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel sebanyak 1.220 orang dengan toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement