Kamis 29 May 2025 10:40 WIB

Survei Indikator Soal Kepuasan Gubernur: KDM Pertama, Pramono Nomor Lima

Gubernur Banten Andra Soni meraih tingkat kepuasan 50,8 persen atau terendah di Jawa.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Foto: Antara/IC Senjaya
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei berjudul "Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur di Jawa" pada Rabu (28/5/2025). Hasilnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menjadi yang paling tinggi di Pulau Jawa.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei tersebut  dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan warga terhadap gubernurnya di masing-masing provinsi wilayah Pulau Jawa. Enam provinsi itu meliputi Banten, Jakarta, Jabar, Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur (Jatim).

Baca Juga

"Overall, Dedi Mulyadi memang sangat tinggi," kata Burhanuddin saat menyampaikan hasil survei di Jakarta, Rabu.

Dalam survei itu, KDM, sapaan Dedi Mulyadi, meraih tingkat kepuasan mencapai 94,7 persen. Rinciannya, sebanyak 41 persen responden merasa sangat puas, 54 persen cukup puas, 4 persen kurang puas, 0 persen tidak puas sama sekali, dan 1 persen tidak menjawab.

Di urutan kedua, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meraih tingkat kepuasan sebesar 83,8 persen. Rinciannya, sebanyak 18 persen responden merasa sangat puas, 88 persen cukup puas, 14 persen kurang puas, 2 persen tidak puas sama sekali, dan 1 persen tidak menjawab.

Ketiga, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di urutan ketiga dengan kepuasan 75,3 persen. Rinciannya, sebanyak 14 persen responden merasa sangat puas, 62 persen cukup puas, 18 persen kurang puas, 3 persen tidak puas sama sekali, dan 4 persen tidak menjawab.

Keempat, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meraih tingkat kepuasan sebesar 62,5 persen. Sebanyak 5 persen responden merasa sangat puas, 57 persen cukup puas, 25 persen kurang puas, 2 persen tidak puas sama sekali, dan 11 persen tidak menjawab.

Di posisi kelima, Gubernur Jakarta Pramono Anung meraih tingkat kepuasan 60,5 persen. Rinciannya, sebanyak 3 persen responden merasa sangat puas, 57 persen cukup puas, 27 persen kurang puas, 2 persen tidak puas sama sekali, dan 11 persen tidak menjawab.

Terakhir, Gubernur Banten Andra Soni meraih tingkat kepuasan 50,8 persen. Rinciannya, sebanyak 3 persen responden merasa sangat puas, 48 persen cukup puas, 32 persen kurang puas, 3 persen tidak puas sama sekali, dan 15 persen tidak menjawab.

Burhanuddin menjelaskan, tingkat kepuasan terhadap gubernur tidak semata-mata didasari oleh faktor teknokratik. Menurut dia, ada peran emosi dari masyarakat terhadap pemimpinnya yang juga memengaruhi tingkat kepuasan. "Jadi bukan semata-mata faktor kinerja, tapi banyak juga sumbangan dari faktor emosi atau afeksi," ujarnya.

Dia menyebutkan, persepsi kepuasan tidak hanya dibentuk oleh keberhasilan seorang pemimpin menyelesaikan agenda teknokratik. Di sisi lain, mereka dinilai memuaskan apabila betul-betul dianggap bekerja untuk rakyatnya.

"Nah, jadi lagi-lagi jangan langsung buru-buru mengambil kesimpulan bahwa faktor kinerjalah yang paling menyumbangkan, enggak," kata Burhanuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement