REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH, – Proses pemulihan dan pembersihan akses jalan nasional dari Geumpang, Kabupaten Pidie menuju Pameu, Aceh Tengah masih terhambat akibat keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini memengaruhi operasional alat berat yang digunakan untuk membersihkan longsoran akibat bencana di wilayah tersebut.
Menurut Chandra Irawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 BPJN Aceh, kendala utama dalam proses ini adalah kurangnya pasokan BBM yang menyebabkan keterlambatan pembersihan di ruas jalan tersebut. Tim di lapangan harus mencari BBM terdekat dan mengantarkannya ke Geumpang, yang mengakibatkan terhentinya pekerjaan untuk sementara waktu.
Candra menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina yang berjanji akan menyuplai sekitar 1.000 liter BBM per hari. Pasokan ini diharapkan dapat memperlancar operasional alat berat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat.
Saat ini, untuk pembersihan jalan nasional tersebut, digunakan empat alat berat ekskavator, satu unit trado, satu unit whell loader, satu unit pick up, dan empat unit dump truck. Setiap alat berat memerlukan sekitar 150 liter BBM untuk delapan jam kerja, belum termasuk kebutuhan lembur.
Saat ini, meski akses jalan dari Geumpang menuju Pameu sudah dapat dilalui kendaraan roda empat pascabencana banjir dan longsor, namun jalan menuju Kota Takengon, ibu kota Aceh Tengah, masih belum dapat dilalui karena infrastruktur yang rusak.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.