REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Gelar Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategis Kepada Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri, di Universitas Pertahanan RI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jumat (11/5).
Pemberian gelar ini berdasarkan surat keputusan Mendikbudristek RI Nomor 33231/mpk.a/kp.05.00/2021 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Akademik Dosen Tidak Tetap yang memutuskan dan menetapkan dosen tidak tetap bernama Megawati Soekarnoputri.
Menurut Ridwan Kamil, orasi ilmiah Megawati tentang “Kepemimpinan Strategis dalam Masa Krisis” penuh nasihat mencerahkan. Sebagai presiden kelima RI, pengalaman multidimensi Megawati tentu menjadi nasihat terbaik.
Ridwan Kamil mengatakan, dalam waktu dekat, ia pun berencana menulis ulang intisari nilai-nilai dan pesan kebangsaan Megawati sebagai bekal bagi generasi baru dalam memaknai kedaulatan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Megawati sendiri mengaku gelar yang diperolehnya menjadi tanggung jawab dan kehormatan tersendiri baginya. "Berdasarkan apa yang disampaikan Bapak Rektor dan tim promotor, saya dinilai telah memenuhi persyaratan akademik secara legal maupun administrasi," katanya.
Adapun dalam orasi ilmiahnya, Megawati menjelaskan bahwa dalam perspektif kekinian, kepemimpinan strategis setidaknya dihadapkan pada tiga perubahan besar yang mendisrupsi kehidupan manusia.
Pertama, adalah perubahan pada tataran kosmik sebagai bauran kemajuan luar biasa ilmu fisika, biologi, matematika, dan kimia. Hal ini memunculkan teknologi baru yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, seperti rekayasa atomik.
Kedua, revolusi dalam bidang genetika, yang bisa mengubah keseluruhan lanskap tentang kehidupan ke arah yang tidak bisa dibayangkan dampaknya, manakala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dijauhkan dari nilai kemanusiaan.
Ketiga, kemajuan dalam bidang teknologi realitas virtual, di mana seseorang dapat menikmati pengembaraan ke seluruh pelosok dunia, bahkan ke luar angkasa tanpa meninggalkan rumahnya sama sekali.
"Oleh karena itulah, kepemimpinan bukan hanya disebut sebagai suatu ilmu, melainkan juga sebuah seni karena sifatnya yang selalu ada dalam dialektika bersama dengan aktor-aktor lain,” ujarnya menambahkan.
Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian menyebut, Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu putri terbaik bangsa. Selama periode kepemimpinannya, Megawati banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI.
Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara yang menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan, dan postur pertahanan.