REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei KedaiKOPI merilis hasil survei terbaru bertajuk 'Laporan Hasil Survei Calon Pemimpin Indonesia 2024: Banjir Tokoh Menuju 2024'. Direktur Eksekutif Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang dianggap paling layak menjadi Presiden di 2024.
"Muncul beberapa, nama yang di atas Prabowo Subianto (24,5 persen)," kata Kunto dalam rilis survei yang ditayangkan secara daring, Senin (12/4).
Disusul Joko Widodo dengan 18,5 persen, Ganjar Pranowo 16 persen, Ridwan Kamil dengan 13,3 persen. Kemudian Anies Baswedan dengan 12,5 persen, Sandiaga Uno dengan 6,6 persen, dan Tri Rismaharini dengan 4,4 persen.
Selain itu Survei KedaiKOPI dalam surveinya juga menyoroti kelemahan pemerintahan saat ini. Hasilnya sebanyak 16,8 persen mengatakan kelemahan pemerintah saat ini yaitu ekonomi.
"Ekonomi dianggap penting oleh responden dan menjadi kelemahan pemerintah," tuturnya.
Kunto menambahkan, korupsi juga dianggap menjadi kelemahan pemerintah saat ini dengan 13,3 persen. Lalu persoalan mengatasi Covid-19 menjadi kelemahan pemerintah nomor tiga dengan 12,5 persen
"Yang perlu dicatet ada 1,5 persen responden yang mengatakan tidak ada kelemahan pemerintah saat ini," ucapnya
Sementara itu dalam temuan surveinya, Kunto juga melakukan survei terkait siapa tokoh yang dapat mengatasi kelemahan pemerintah. Hasilnya Presiden Jokowi dianggap tokoh yang dapat menangani kelemahan pemerintah dengan 32,6 persen.
"Kalau teman-teman bertanya kan kelemahan pemerintah, kenapa Presiden Jokowi yang bisa mengatasi, well ini jawaban dari responden Indonesia yang pertama sangat normatif, kedua mereka punya penghargaan sangat tinggi terhadap presiden jadi ini akan selalu muncul," ucapnya.
Kemudian disusul Prabowo Subianto di nomor dua dengan 14,1 persen, Pemerintah dengan 10 persen. Kemudian ada Ganjar Pranowo dengan 8,3, bahkan masyarakat sendiri di angka 7,9 persen.
"Ridwan kamil (7 persen), Anies Baswedan (5,2 persen) dan diri kita sendiri 3,1 persen," ujarnya.
Untuk diketahui survei dilakukan secara nasional di 34 provinsi pada tanggal 29 Maret - 4 April 2021. Metode Survei dilakukan dengan telesurvei. Survei tersebut melibatkan 1.260 responden