Selasa 06 Apr 2021 18:08 WIB

Komisi III Apresiasi Kerja Komnas HAM Terkait Penembakan FPI

Komisi III DPR apresiasi kerja Komnas HAM dalam investigasi penembakan anggota FPI

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/4). Rapat tersebut antara lain membahas Evaluasi kinerja, komitmen Komnas HAM, dan perkembangan penyelesaian kasus selama 5 tahun terakhir.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/4). Rapat tersebut antara lain membahas Evaluasi kinerja, komitmen Komnas HAM, dan perkembangan penyelesaian kasus selama 5 tahun terakhir.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota Komisi III DPR mengapresiasi kerja Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait upaya pengusutan penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Apresiasi disampaikan sejumlah anggota Komisi III DPR di dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komnas HAM, Selasa (6/4). 

"Saya apresiasi juga kepada Komnas dalam persoalan kasus kejadian penembakan kilometer 50 itu," kata anggota Komisi III DPR, Arsul Sani.

Baca Juga

Politikus PPP itu mengatakan, kerja keras Komnas HAM dinilai konkret. Hal itu dibuktikan adanya proses hukum terhadap internal Polri. "Saya kira kalau Komnas tidak bekerja ini, barangkali nggak tahu juga apakah terjadi proses hukum terhadap internal," ujarnya

Apresiasi juga diberikan anggota Komisi III Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari. Ia melihat Komnas HAM telah bekerja berdasarkan profesionalitas yang tinggi. 

"Komnas HAM memahami bagaimana caranya melakukan penyelidikan, bagaimana mengumpulkan barang bukti dan keterangan, bagaimana kemudian menggunakan pendekatan scientific crime investigation dalam hal penanganan KM 50 tersebut. Sehingga sangat jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, dan apa yang disimpulkan merupakan kesimpulan-kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya," jelasnya.

Anggota Komisi III Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan menilai peristiwa penembakan yang menewaskan enam laskar FPI tersebut jangan hanya dilihat pada saat kejadian. Menurutnya perlu dilihat juga kejadian yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.

"Bagaimana ada orang merasa dominan diatas kekuasaan negara, ini harus dari bagian pencermatan," ujarnya.

"Jangan sampai aparat aparat kita yang merah putih, bimbang gamang dan ragu dihadapkan kejadian kejadian seperti ini nanti. Kita punya patriot yang hebat kemarin, sekarang nggak ada lagi premanisme berbasis agama. Saya pikir 70 persen juga happy nih kaya begini, tapi kesalahannya tetap kita koreksi," imbuhnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement