Kamis 25 Feb 2021 20:05 WIB

Menggotong Tiang, Beri Terang ke Puncak Pugag

Blok Pugag terletak di puncak bukit dengan ketinggian 1.500 meter dpl.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Blok Pugag, Dusun Kujangsari, Desa Kutawaringin, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan.
Foto:

Tak berlangsung lama, baterai aki lampu tenaga surya itu rusak. Warga Pugag kembali diliputi gelap.

Warga kemudian mengajukan pemasangan listrik PLN melalui pemerintah desa setempat. Eno Sulaena, yang kala itu menjabat sebagai Kepala Dusun Kujangsari, lantas mengajukannya secara resmi kepada Pemkab Kuningan, yang bekerja sama dengan PLN.

Pengajuan itu diterima. Masyarakat Pugag berhak mendapat layanan pemasangan listrik gratis. Untuk mewujudkan layanan tersebut, PLN lantas menunjuk salah satu CV sebagai pelaksananya.

Namun, menurut Eno, saat itu CV mengalami kendala untuk melaksanakannya. Pasalnya, sulit untuk menggotong tiang-tiang listrik ke Pugag, yang berada di atas ketinggian 1.500 Mdpl.

Akses menuju Pugag pun hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Kondisi jalannya berupa jalan setapak yang menanjak, terjal dan licin. Jika melewati Dusun Kujangsari, jarak tempuh untuk mencapai Pugag kurang lebih tiga kilometer. Butuh waktu sekitar 2,5 jam berjalan kaki untuk menempuh jalur pendakian yang memiliki kemiringan 65 - 70 derajat itu. 

Eno lantas memfasilitasi musyawarah antara warga Pugag dan pihak CV. Akhirnya tercapai kesepakatan, warga yang akan menggotong tiang listrik tersebut.

"Warga Pugag bersedia menggotong tiang sampai ke puncak karena mereka ingin sekali memperoleh layanan listrik PLN," tutur Eno.

Namun, jika hanya mengandalkan tenaga warga Pugag, pengangkutan tiang listrik akan sulit terealisasi. Pasalnya, dengan jumlah 21 kepala keluarga (KK) yang mendiami Pugag, hanya ada sekitar 18 laki-laki dewasa yang bisa diandalkan tenaganya. 

Sedangkan setiap tiang listrik, memiliki bobot sekitar empat ton, dengan panjang 12 meter. Jumlah tiang yang harus dipasang pun mencapai 20 buah.

"Jangankan menggotong tiang, jalan ke Pugag tanpa membawa beban saja sudah ngos-ngosan," ujar Eno.

Eno berpikir keras mencari cara untuk mengangkut tiang listrik beton sampai ke puncak Pugag. Dia akhirnya memutuskan untuk mengerahkan warga Dusun Kujangsari, agar bersedia bergotong royong membantu warga Pugag.

Eno membakar semangat dan memberi motivasi kepada warga Dusun Kujangsari bahwa perbuatan tersebut bernilai ibadah. Pahalanya pun besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement