REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) kedua untuk vaksin Covid-19 asal Sinovac yang diproduksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin PT Bio Farma yaitu Vaksin Covid-19. Bio Farma telah memproduksi 15 juta Vaksin Sinovac.
"Sampai hari ini kami sudah memproduksi 15 batch atau 15 juta dosis," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers virtual Penerbitan EUA Vaksin Sinovac Produksi Bio Farma, Selasa (16/2).
Kemudian, dia melanjutkan, Bio Farma siap mendistribusikan 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 selama bulan ini untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi nasional. Ia menambahkan, ini sesuai target dari timeline yang sudah disepakati dengan Kementerian Kesehatan bahwa bulan Februari ini akan didistribusikan sebanyak 7,5 juta dosis vaksin Covid-19.
Ia menambahkan, vaksin ini bisa mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II untuk petugas pelayanan publik dan lanjut usia (lansia). Dengan didistribusikannya vaksin ini, maka percepatan vaksinasi nasional diharapkan dapat terjadi.
Sebagaimana diketahui, tahap pertama, vaksinasi menyasar tenaga kesehatan termasuk dokter dan perawat. Untuk tahap kedua, yang sudah dimulai, vaksinasi diperuntukkan bagi pekerja yang bertugas langsung petugas pelayanan publik di luar tenaga kesehatan.
Baca juga : Cek Fakta: Bantuan Tunai Rp 6,8 Juta dari Kominfo?