Pada bulan lalu, Wildan juga pernah membanggakan SD Islamiyah. Ia meraih juara kedua pencak silat tunggal di turnamen Piala Kartonyono Sekaresidenan Madiun di Hall Bung Hatta Ngawi, Jawa Timur. 

Setahun sebelumnya, anak pasangan Agung Wiyono dan Azza Zahrotul Fathonah ini malah merebut prestasi lebih tinggi. Ia menjadi juara pertama kejuaraan pencak silat nasional di Batu, Malang. Kategori yang diikuti Wildan adalah nomor tunggal memakai alat. 

Lahir lahir di Malang, 23 Maret 2011, Wildan menekuni pencak silat sejak usia 7 tahun. Ia dilatih oleh ayahnya. Tiga hal yang ditekankan oleh ayahnya, yakni semangat, disiplin, dan percaya diri. “Jika di atas panggung perlombaan, ekkspresi dan tatapan mata Wildan sangat tajam,” tutur Sa’adah. 

Karakter Wildan, sambung Sa’adah, juga sangat baik. Ia bisa berbaur dengan anak-anak lainnya dan tidak usil. 

 "Wildan bukan anak yang gampang menyerah. Jika diberi tugas dan tidak paham maksud tugas itu, dia akan terus bertanya sampai mengerti,” paparnya. Wildan juga terbiasa memimpin apel pagi ketika kelasnya mendapat giliran bertugas. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika