REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menegaskan, pihaknya terus melakukan pengembangan setelah menangkap terduga kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mengingat, lima orang anggota JAD yang telah ditangkap Tim Densus 88 Antiteror akan melaksanakan aksi teror di wilayah Indonesia.
"Mereka akan mempersiapkan aktivitas terorisme di wilayah Indonesia ini dan tentunya patut kita syukuri sebelum mereka melakukan aktivitas yang meresahkan masyarakat densus telah berhasil menangani," tegas Rusdi dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1).
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah mengamankan lima terduga teroris di sejumlah lokasi di wilayah Aceh, yakni di Kota Langsa, Banda Aceh dan di Aceh Besar. Kelima terduga teroris yang diamankan petugas itu, masing-masing berinisial UM alias AA alias TA, inisial SA alias S, inisial SJ alias AF, inisial MY dan inisial RA.
Menurut Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, kelima terduga teroris yang diamankan itu berprofesi berbeda-beda, ucap Kabid Humas. Terduga teroris inisial UM alias AA alias TA berprofesi sebaga pedagang buah-buahan, sebut Kabid Humas. Terduga inisial SA alias S memiliki profesi swasta atau tukang.
"Terduga SJ alias AF berprofesi sebagai ASN di Pemkab Aceh Timur, terduga inisial MY berprofesi wiraswasta memiliki usaha perikanan dan cafe, terduga inisial RA berprofesi sebagai swasta atau tukang," terang Winardy.