Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BB TNBTS, Agus Budi Santosa mengatakan, penutupan pendakian Semeru mulai berlaku pada 29 November 2020 sampai 31 Maret 2021. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi klimatologi peningkatan intensitas curah hujan. Kemudian juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya badai sebagaimana diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Ini (penutupan pendakian) juga dalam rangka pemulihan ekosistem," kata Agus.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Juanda, Jawa Timur (Jatim) telah meminta masyarakat di daerah dataran tinggi lebih waspada di tengah musim penghujan. Hal ini lantaran wilayah tersebut berpotensi mengalami banjir bandang dan tanah longsor.
Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto mengatakan, saat ini seluruh daerah di Jatim telah memasuki musim penghujan. Berdasarkan histori dan prakiraan, musim hujan mulai terjadi di Jatim pada Desember 2020 sampai Februari 2021. "Potensi curah hujan yang terjadi bisa cukup intens, hampir merata di wilayah Jatim," kata Teguh kepada Republika.
Teguh mendorong masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Waspadai juga hujan yang disertai angin kencang sesaat. Lalu potensi genangan, banjir, banjir bandang dan tanah longsor akibat akumulasi intensitasnya curah hujan periode Desember sampai Februari 2021.