Ahad 17 Jan 2021 01:50 WIB

 Pontianak Jadikan 'Bukit Rel' Destinasi Wisata Baru

Bukit Rel memiliki nilai histori bagi kota berjuluk Khatulistiwa ini.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri), Gubernur Kalbar Sutarmidji (kedua kanan), Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono (kiri) menaiki Kapal Angkatan Laut (KAL) Lemukutan saat menyusuri Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kedua kiri), Gubernur Kalbar Sutarmidji (kedua kanan), Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono (kiri) menaiki Kapal Angkatan Laut (KAL) Lemukutan saat menyusuri Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak di Kalimantan Barat akan "menyulap" Bukit Rel di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara menjadi destinasi wisata baru di kota itu. Pemkot Pontianak akan menjadikan kawasan Bukit Rel dengan lingkungan yang tetap asri beserta hutan lindungnya sehingga masyarakat sekitar bisa memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan.

"Kita akan mulai untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya, mungkin dalam dua tahun diperkirakan rampung," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kantono saat berada di atas Bukit Rel, Sabtu (16/1).

Selain itu, tak kalah pentingnya bagaimana menjaga lingkungan untuk kelestarian alam bagi anak cucu ke depan. "Saya yakin kawasan ini menjadi potensi wisata, termasuk wisata religi yang ada di Bukit Rel," kata Edi.

Bukit Rel memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter. Dulunya, ada dua bukit. Bekas kerukan batu dan tanah Belanda ketika membangun kota. Hingga kini, tinggal satu bukit berdiri dengan sisa-sisa peninggalan seperti rel dan reruntuhan bekas bangunan pemecah batu.

photo
Tugu Khatulistiwa di Pontianak. - (Republika/Agug Supriyanto)

"Di puncak, juga terdapat pantak-lokasi ritual adat Dayak. Keberagaman juga tampak lantaran kawasan itu dihuni berbagai suku. Cocok untuk pengembangan wisata berbasis alam dan budaya, kata Edi.

Lokasinya cukup mudah dijangkau. Dari pusat kota, berjarak 30 menit ke jalan utama yakni Jalan Panca Bakti, samping Kantor Lurah Batu Layang. Dari tepi jalan besar, masuk tiga kilometer ke dalam.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement