Senin 26 Feb 2024 12:21 WIB

Harga Beras Medium Diklaim Masih Stabil, Pemkot Pontianak Tetap Gencarkan Operasi Pasar

Harga beras medium di Pontianak disebut berkisar antara Rp 14 ribu hingga Rp 15.000.

Pembeli membandingkan kualitas beras (ilustrasi). Pemkot Pontianak menggencarkan operasi pasar meski harga beras di sana diklaim masih stabil.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pembeli membandingkan kualitas beras (ilustrasi). Pemkot Pontianak menggencarkan operasi pasar meski harga beras di sana diklaim masih stabil.

 

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menggencarkan operasi pasar beras meskipun kondisi harga kebutuhan pokok tersebut terutama jenis medium saat ini diklaim masih relatif stabil. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan, harga beras medium masih relatif stabil yakni rata-rata di kisaran Rp 14.746 hingga Rp 15.333 per kilogram. Kemudian untuk beras Bulog Rp 11.500 per kilogram.

"Meski demikian kami saat ini tengah menyiapkan operasi pasar lagi, " ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin (26/2/2024).

Menurutnya kenaikan beras yang terjadi adalah untuk jenis premium. Kenaikan tersebut terjadi sebagian besar dihadapi kabupaten dan kota se-Indonesia. "Harga beras premium di Kota Pontianak turut mengalami kenaikan. Kenaikan beras premium terjadi secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Saat ini harga beras jenis premium rata-rata Rp 17.776 per kilogram, " kata dia.

Terkait harga beras yang menjadi sorotan dan sebagai upaya meringankan beban masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan operasi pasar murah yang dimulai dari 1 hingga 6 Maret 2026. Ani menyebut, beberapa komoditas yang dijual seperti 5 kilogram beras medium, 1 kilogram gula pasir dan 1 liter minyak goreng dikemas dalam satu paket dengan harga Rp60 ribu per paket. Untuk beras medium yang dijual memiliki kualitas yang sama dengan beras premium.

“Ada subsidi Rp 31 ribu per paket. Dana yang digunakan adalah dana CSR BUMD Kota Pontianak,” kata dia.

Ia mengatakan, saat ini tersedia 56 ribu ton cadangan beras di Kota Pontianak yang akan digunakan setelah penggunaan dana CSR Pemkot Pontianak. Kegiatan operasi pasar juga ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa. Selain itu, pihaknya berencana akan melaksanakan gerakan pasar murah dengan menggandeng agen-agen di pasar.

“Ada 6.000 paket yang kami siapkan, harga riilnya satu paket Rp 91 ribu, tapi kita subsidi menjadi Rp 60 ribu per paketnya,” kata dia.

Naiknya harga beras premium tidak berpengaruh terhadap harga komoditas lainnya. Bahkan, lanjut Ani, beberapa komoditas pokok seperti cabai merah, bawang putih, ayam ras, telur ayam dan lainnya, mengalami surplus. Artinya tidak akan terjadi lonjakan yang signifkan.

“Masyarakat tidak perlu panik. Saya mengimbau masyarakat untuk belanja bijak, menyesuaikan kebutuhan, kita secara berkala selalu mengawasi distributor,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement