REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengangkat pentingnya pertambangan yang bertanggung jawab dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kementerian ESDM yang diadakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat. Bahlil menekankan bahwa pertambangan harus dikelola secara berkelanjutan untuk menjamin masa depan lingkungan.
Menteri Bahlil menyatakan bahwa sektor pertambangan tidak boleh hanya menguntungkan pengusaha besar, tetapi juga harus melibatkan pengusaha daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar wilayah konsesi. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan pengelolaan lingkungan yang adil dan sesuai aturan.
Selain itu, Bahlil juga memaparkan sejumlah capaian Kementerian ESDM selama setahun terakhir. Diantaranya adalah peningkatan lifting minyak yang rata-rata mencapai 605-607 ribu barel per hari, melampaui target APBN sebesar 605 ribu barel per hari. Implementasi mandatori biodiesel 40 atau B40 juga menjadi salah satu capaian penting yang disoroti.
Program lain yang diprioritaskan adalah pemberian kesempatan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) daerah, koperasi, dan BUMD untuk mengelola pertambangan mineral dan batu bara serta sumur rakyat. Bahlil optimis bahwa target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dapat tercapai, bahkan melebihi target APBN pada 31 Desember mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengumumkan rencana kenaikan tunjangan kinerja bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian ESDM hingga 100 persen. Ia juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pejabat yang melakukan langkah di luar prosedur yang telah ditetapkan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.