Senin 11 Jan 2021 14:36 WIB

Ridwan Kamil: Usai Divaksin Covid Gak Berubah Jadi Spiderman

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan testimoni usai dua kali divaksin sinovac.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan testimoninya setelah divaksin Covid-19 Sinovac. Ridwan Kamil mengaku tidak ada efek samping berarti yang dialaminya setelah dua kali disuntik vaksin Covid Sinovac. Untuk itu ia pun meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.

"Jadi, dulu katanya ada kekhawatiran ada bengkak, tidak. kekhawatiran demam tidak, kekhawatiran badan berubah juga tidak karena kita melaporkan. Apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman gak ada," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (11/1).

Baca Juga

Ridwan Kamil dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjadi relawan uji klinis vaksin Sinovac yang bakal diproduksi massal oleh PT Bio Farma. Emil pertama kali disuntik vaksin Sinovac di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020) lalu.

Dalam uji klinis yang digelar oleh Tim Uji Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan PT Bio Farma itu, Emil menjalani dua kali penyuntikan. Penyuntikan kedua pun sudah dilakukan di tempat yang sama pada Senin (14/9/2020) lalu.

"Saya mewakili mungkin yah, bertestimoni, kami ini sudah dua kali disuntik dan bulan depan akan dilaporkan Bio Farma ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) hasilnya. Bocorannya sementara hasilnya baik, kira-kira begitu. Tapi, definisi klinisnya bukan kewenangan saya," katanya.

Emil menjelaskan, kalau ditanya sebagai pribadi sebagai lelaki berusia 49 tahun, setelah divaksin ia hanya merasa linu pegel selama 1 jam (Setelah divaksin).  "Jadi itu saya jujur apa adanya karena jarumnya tidak kecil. Kalau jarum untuk pengambilan darah agak kecil, kalau vaksin agak besar sedikit," katanya.

Selain linu dan pegal, kata dia, efek ringan lain yang dirasakannya, yakni kerap mengantuk menjelang magrib selama tiga hari setelah divaksin. "Biasanya tidak pernah, jadi hanya itu saja," ucapnya.

Emil mengatakan, hingga saat ini, dirinya masih merasa sehat dan bugar di tengah mobilitasnya yang tinggi. Buktinya, dirinya tak pernah absen dalam setiap agenda rapat-rapat pemerintahan, termasuk penanganan Covid-19 di Jabar.

Meski begitu, Emil mengakui, agar kesehatannya terjaga dan terhindar dari Covid-19, dirinya selalu rutin berolahraga, mengonsumsi suplemen dan vitamin. Hal itu dilakukan sekadar untuk mengatakan kondisi tubuh dan kesehatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement