REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD Mayjen Dudung Abdurachman menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) jika memang diperlukan. Sekretaris Umum DPP FPI Munarman menanggapinya dengan menyinggung organisasi lain.
"Bubarkan OPM noh, bisa enggak?" kata Munarman kepada Republika ketika dimintai tanggapannya soal pernyataan Dudung, Jumat (20/10).
OPM adalah singkatan dari Organisasi Papua Merdeka. OPM diketahui sudah puluhan tahun bergerak dan berperang dengan prajurit TNI di Papua.
Oleh karena itu, Munarman meminta agar TNI sebaiknya fokus mengurusi OPM daripada mengurusi FPI. "Makanya, lakukan saja tugas pokok dan fungsi TNI sampai tuntas masalah OPM," kata Munarman.
Sebelumnya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut FPI sudah bertindak semaunya di Republik ini. Hal ini terkait membandelnya FPI ketika baliho bergambar pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) ditertibkan Satpol PP.
FPI, kata dia, memasang kembali baliho yang sudah dicopot Satpol PP. Walhasil, Dudung terpaksa mengerahkan anak buahnya untuk mencopot baliho tersebut. Dudung pun geram dan meminta FPI dibubarkan.
"Jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia yang paling benar. Tidak ada itu. Tidak ada. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja itu. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," kata Dudung saat memimpin Gelar Pasukan Kesiapan Menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Penanggulangan Bencana Banjir Jakarta di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11) pagi.