Kamis 24 Sep 2020 00:03 WIB

Pencopotan Gatot Dikaitkan G30S/PKI, KSP: Agak Kebablasan

Pergantian Gatot sudah sesuai dengan prosedur dan masa jabatannya telah terpenuhi. 

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) merespons pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang membeberkan alasan pencopotan dirinya sebagai Panglima TNI terkait dengan perintah menonton film G30S/PKI. Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, menyebut, bahwa kaitan antara keduanya, pencopotan dan film G30S/PKI, terlalu jauh. 

Donny menjelaskan, pergantian struktur pimpinan TNI memang rutin dilakukan. Saat Gatot diganti pun, menurutnya, sudah sesuai dengan prosedur dan masa jabatannya telah terpenuhi. 

"Memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S. Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan?" ujar Donny, Rabu (23/9). 

Pemerintah, ujar Donny, juga memandang bahwa dinamika politik yang dikaitkan dengan PKI menjadi hal yang biasa, terutama menjelang 30 September setiap tahunnya. Ia melihat, ada saja suara-suara yang melemparkan tudingan tak berdasar kepada pemerintah berkaitan dengan PKI. 

"Pemerintah tidak ada kaitan sama sekali dengan PKI dan pemerintah yang bekerja sekarang sepenuhnya untuk keselamatan bangsa dan negara, bukan untuk kelompok kepentingan tertentu, apalagi PKI," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengisahkan mengapa ia dicopot dari jabatannya di penghujung 2017. Padahal, ia harusnya masih berkarier di TNI sampai masa pensiun akhir Maret 2018.

Secara tiba-tiba, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Gatot dengan mengirim surat ke pimpinan DPR agar digantikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto. Pun mutasi terakhir yang diteken Gatot akhirnya dibatalkan oleh Hadi.

Menurut Gatot, penggantian posisi pucuk pimpinan TNI terjadi lantaran ia bersikukuh menginstruksikan seluruh jajaran TNI untuk memutar atau menonton film Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) pada 2017. Keputusan Gatot kala itu memang mengagetkan banyak pihak.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebuat saja PDIP. 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak, pasti Pak Gatot akan diganti'. Saya bilang terima kasih, justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," kata Gatot di akun channel Youtube Hersubeno Arief, seperti dikutip Republika, Selasa (22/9).

Gatot mengaku, kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia bukan sebuah hal yang tidak mungkin. Dia mengamati, PKI gaya baru bangkit sejak 2008 ketika seluruh mata pelajaran di sekolah menghapuskan sejarah kelam tentang peristiwa G30S/PKI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement