Senin 07 Sep 2020 13:35 WIB

Bantuan Subsidi Gaji akan Diadakan Lagi Tahun 2021

Program subsidi gaji dianggap mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melanjutkan sejumlah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sudah berjalan pada tahun ini, ke tahun 2021 mendatang. Salah satu program yang kembali diadakan adalah penyaluran subsidi gaji. Program ini merupakan dana hibah yang diberikan kepada pekerja atau buruh bergaji rendah. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, program subsidi gaji dianggap mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Bersama dengan sejumlah program bantuan sosial lainnya, subsidi gaji memang ditujukan untuk menggenjot konsumsi rumah tangga yang sempat anjlok selama pandemi. 

"Bantuan untuk subsidi gaji. Itu juga akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan (2021)," kata Airlangga dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (7/9). 

Kendati memastikan untuk dilanjutkan, Airlangga tidak menjelaskan apakah penyaluran subsidi gaji di tahun 2021 akan menyasar penerima yang sama seperti tahun ini atau penerima baru yang diperluas. Airlangga juga tidak menjelaskan mengenai alokasi anggaran yang disiapkan untuk penyaluran subsidi gaji tahun 2021 mendatang. 

Selain subsidi gaji, program PEN yang akan dilanjutkan di tahun 2021 adalah penyaluran bantuan tunai untuk pelaku UMKM (banpres produktif), kartu prakerja, dan bantuan tunai berupa PKH dan sembako.

Sebelumnya, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin sempat menyampaikan bahwa realisasi penyaluran subsidi gaji ditargetkan bisa menyentuh 50 persen hingga akhir September ini. Realisasi penyaluran subsidi gaji hingga akhir Agustus sendiri baru Rp 3 triliun atau 7,9 persen dari alokasi anggaran Rp 37,8 triliun. 

Targetnya, ujar Budi, pencairan subsidi gaji bisa tembus Rp 19 triliun sampai akhir September atau sekitar 50 persen dari seluruh alokasi anggaran. 

"Baru nanti pada Desember (2020), targetnya semua sudah tersalurkan," ujar Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (2/9). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement