REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengumumkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 20 Oktober 2025 telah mencapai Rp218 triliun kepada 3,72 juta debitur. Penyaluran ini menunjukkan capaian positif dengan 60,6 persen dana KUR disalurkan ke sektor produktif, melampaui target yang telah ditetapkan.
Menteri Maman mencatat bahwa dari total 3,72 juta debitur, sejumlah 1,08 juta merupakan debitur graduasi dan 1,05 juta adalah debitur baru. Capaian ini memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, di mana program KUR berhasil menciptakan lapangan kerja baru dengan rata-rata dua hingga tiga orang per debitur, menurut data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Selain pembiayaan, Menteri Maman juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang meningkatkan status gizi anak dan masyarakat serta menggerakkan ekonomi lokal. Hingga saat ini, sebanyak 9.796 UMKM telah terlibat sebagai penyedia bahan pangan bergizi di berbagai wilayah. Program ini dinilai sebagai strategi ekonomi kerakyatan yang konkrit.
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021
Dalam rangka menjalankan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, Kementerian UMKM terus mendorong alokasi 30 persen ruang komersial publik bagi pengusaha UMKM. Hingga triwulan kedua tahun ini, pemerintah telah menyediakan 40,08 persen infrastruktur publik bagi UMKM, dengan 6.400 UMKM memanfaatkan fasilitas tersebut di 392 unit infrastruktur publik.
Menteri Maman menegaskan bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, lembaga keuangan, dunia usaha, dan masyarakat. "Kita bergerak bersama dalam semangat kemandirian dan kolaborasi agar UMKM terus tumbuh menjadi kekuatan ekonomi nasional yang berdaya saing global," ujarnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.