REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD akan menyerahkan 12 nama calon anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke presiden. Para calon tersebut terdiri dari unsur kepolisian dan tokoh masyarakat.
"Mereka ini sudah melalui lima jenis seleksi, administrasi, tertulis, assesment, kesehatan, wawancara, sehingga nanti diharapkan bisa membantu Presiden melalui Menko Polhukam untuk mempercepat dan memperbaiki lagi kinerja kepolisian,” ujar Mahfud di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (17/7).
Mahfud menjelaskan, semua sudah disiapkan jauh sebelum terjadinya pandemi. Menurut dia, sebenarnya pergantian komisioner Kompolnas sudah dilakukan sejak Mei lalu. Namun hal tersebut tertunda karena Covid-19.
“Tapi karena ada pandemi jadi agak ditunda sedikit, meskipun sebenarnya sudah disiapkan jauh sebelum pandemi, bahkan anggota Kompolnas yang lama juga sudah menghadap Presiden untuk memberikan laporan akhir tugas," kata dia.
Para calon anggota Kompolnas yang berasal dari unsur kepolisian itu, yakni Benny Mamoto, Eko Hadi Sutedjo, Pudji Hartanto Iskandar, Supardi Hamid, Albertus Wahyurudhanto, dan Arief Wicaksono Sudi Utomo. Sementara calon dari unsur masyarakat, yaitu Sri Nurherawati, Yosep Adi Prasetyo, Yusuf, Junaedi Saibih, Muhammad Dawam dan Poengky Indarti.
Mahfud mengatakan, pemilihan calon anggota Kompolnas dilakukan dengan sungguh-sungguh, karena sebelumnya telah membentuk tim seleksi. Ia menjelaskan, tim seleksi terdiri dari orang-orang yang kredibel. "Kami percaya mereka menyeleksi dengan baik dan objektif,” ujar Mahfud.
Tim penyeleksi diketuai Suparman Marzuki dan Komjen Moechgiyarto sebagai wakil ketua. Sementara Titik Haryati, Irjen Carlo Tewu, Eddy O.S Hiariej, Muhammad Mustofa, Khasan Effendy, Irjen Pol Purn Ronny Lihawa, dan Irjen Ansyaad Mbai sebagai anggota.
Dari dua belas nama calon Kompolnas yang diajukan ke presiden, nantinya akan dipilih tiga orang dari unsur Kepolisian dan tiga orang dari tokoh masyrakat. Mereka akan menjadi anggota Kompolnas periode 2020-2024.
Ikuti Whatsapp Channel Republika