Rabu 10 Jun 2020 19:21 WIB

Pangkoopsau I Cerita Momen Mutasi dari Jayapura ke Jakarta

Tri Bowo Budi Santoso mendapat promosi dan akan menyandang pangkat bintang dua.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima Koopsau I Marsma Tri Bowo Budi Santoso.
Foto: Republika/Erik PP
Panglima Koopsau I Marsma Tri Bowo Budi Santoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marsekal Pertama (Marsma) Tri Bowo Budi Santoso mengingat momen mutasi yang dialaminya dari komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Papua, menjadi panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) I. Pada medio Mei lalu, ia mendapat telepon dari Marsekal Muda (Marsda) Andyawan Martono Putra yang merupakan atasannya.

Andyawan yang masih menjabat panglima Koopsau III tersebut memberitahu Tri Bowo kalau ia harus berkantor di Jakarta. "Pukul 22.30 WIT, saya dapat telepon, 'selamat kamu dapat promosi jabatan, kamu ke Jakarta'," kata Tri Bowo menceritakan proses mutasi yang dialaminya kala dihubungi Andyawan.

Bertempat di Makoopsau I, Jakarta Timur, Rabu (10/6), Tri Budi mengaku, tidak menyangka kalau ia harus dimutasi ke Ibu Kota. Sebagai anak yang besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeser ke Jakarta berarti sama saja ia pulang kampung. Akhirnya, ia pun berangkat ke Jakarta dengan menumpang pesawat militer satu-satunya yang sedang menggelar operasi di Papua dan akan balik ke ibu kota negara RI.

Menurut Tri Bowo, pada mulanya ia mendapat informasi kalau bakal menjabat panglima Koopsau III yang berkantor di Biak, Papua. Bocoran tersebut sempat disampaikan Andyawan kepada Tri Bowo yang sama-sama satu abituren Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989. "Saya sebelumnya dihalo-halo, persiapan untuk ke Biak sebagai panglima Koopsau III, tapi tidak jadi. Mungkin kasihan saya lama di Papua," kata Tri Bowo bercanda mengingat perjalanan karier yang dijalaninya.

Akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/447/V/2020 tanggal 26 Mei 2020, baik Tri Bowo maupun Andyawan yang berdinas di Papua sama-sama digeser ke Jakarta. Andyawan kini menjadi asisten perencanaan kepala staf AU (asrena KSAU). Adapun posisi panglima Koopsau III diemban Marsda Novyan Samyoga, yang juga merupakan angkatan AAU 1989.

Pada 29 April 2020, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo melantik Tri Bowo, Novyan, dan panglima Koopsau II Marsma Minggit Tribowo secara berbarengan. Saat ini, Tri Bowo sedang menanti bintang di pundaknya bertambah menjadi dua.

Tri Bowo pun mengenang, banyak pengalaman selama menjabat sebagai komandan Lanud Silas Papare, mulai mengunjungi suku pedalaman di Papua hingga menjalin silaturahim dengan kaum Muslim, yang mayoritas pendatang dari Sulawesi. Dia mengaku, selama tinggal di rumah dinas Jayapura, semua tamu diterima dengan tangan terbuka. "Jangankan kepala suku, hantu saja kita terima, karena adatnya begitu," katanya sembari tertawa.

Dia melanjutkan, selama berdinas di Papua sudah menggelar safari Subuh keliling selama 88 kali atau artinya 88 masjid dan mushola yang didatangi. Di setiap tempat yang dikunjungi, Tri Bowo mengaku, selalu diminta berceramah, namun ia tidak mau.

Mantan komandan Lanud Balikpapan, ini hanya berkenan memberikan kata sambutan saja, karena merasa tidak pandai berceramah. Karena itu, kepindahan penugasan yang mendadak membuat banyak warga yang merasa kehilangan dirinya.

Tri Bowo juga mengenang, terakhir diundang warga Muslim yang menjadi minoritas di Wamena, yang sempat terjadi kerusuhan pada 2019. Di sana, kata dia, warga pendatang Muslim kesulitan untuk beribadah. Akhirnya, ia membantu pembangunan masjid, yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Secara total, ia sudah membangun tiga masjid selama berdinas di Papua.

"Saya diundang orang asli Wamena Muslim, ada tradisi silaturahim pada Lebaran ketiga, saya hadir dan ternyata mereka menangis dan berharap ada rumah ibadah di sana. Mereka sudah mengumpulkan batu tapi belum ada yang terpanggil, dan sekarang sedang progres membangun di sana," kata Tri Bowo yang merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement