Senin 15 Jan 2018 20:02 WIB

Monumen Pesawat Tempur F5 dan Havard Diresmikan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andi Nur Aminah
Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir.Novyan Samyoga, M.M. didampingi Kadisops Kolonel Pnb Dedy Susanto, S.E saat peresmian pesawat F5 dan Havard, di Monumen Bhakti Prajurit Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir.Novyan Samyoga, M.M. didampingi Kadisops Kolonel Pnb Dedy Susanto, S.E saat peresmian pesawat F5 dan Havard, di Monumen Bhakti Prajurit Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Landasan Udara (Lanud) Adisutjipto senantiasa menghadirkan monumen untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait sejarah kedirgantaraan di Indonesia. Kali ini, Komandan Lanud Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga meresmikan Monumen pesawat Tempur F5 dan Monumen Pesawat Havard di Munumen Bhakai Prajurit Lanud Adisutjipto.

Monumen tersebut terletak di sebelah Gedung Markas Komando Lanud Adisutjipto. Ia mengatakan, pesawat tempur F5 E/F Tiger II telah purna tugas pada 2015. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat tempur yang telah bertugas sejak 1980-an dan menjadi pesawat kebanggaan TNI AU itu. "Setelah 35 tahun mengudara di angkasa nusantara, kini pesawat ini resmi menjadi monumen di Yogyakarta," ucapnya, Senin (15/1).

Sementara Pesawat AT-16 Harvard adalah salah satu pesawat yang kenyang dengan tugas operasi. Pesawat buatan Amerika Serikat ini sedikitnya telah melaksanakan empat operasi, seperti Operasi Penumpasan DI/TII, PRRI, G30S/PKI dan Operasi Pengamanan Pemilu tahun 1971.

Ia pun menyampaikan bahwa Monumen Pesawat F5 dan Pesawat Havard yang ada di jalan Utama Lanud Adisutjipto ini akan menjadi cerminan sejarah bagi penerus bangsa. Dengan dijadikannya kedua pesawat menjadi monumen maka akan menjadi bukti sejarah pengabdian kepada bangsa dan negara yang tak pernah lekang oleh zaman.

"TNI AU sengaja menempatkan monumen pesawat F5 dan Havard, dengan harapan generasi penerus dapat melihat secara langsug pesawat yang pernah berkiprah di wilayah udara Nasional, yang pada saat itu semua dapat dilaksanakan dengan baik dan membanggakan," kata dia.

Penyerahan monumen kedua pesawat juga merupakan bentuk apresiasi kepada para senior TNI Angkatan Udara yang pernah berjuang menegakkan kedaulatan udara Indonesia. Menurutnya, nilai perjuangan para senior TNI Angkatan Udara, khususnya para penerbang dan teknisi pesawat dalam mengoperasionalkan pesawat. Ia menilai, jasa mereka adalah layak untuk diwariskan dan diketahui oleh generasi penerus TNI Angkatan Udara khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement