Jumat 14 Feb 2020 16:18 WIB

Besok Observasi Terakhir, WNI Eks Wuhan Siap Dipulangkan

Pemerintah akan memberangkatkan tiga unit pesawat TNI AU untuk menjemput ke Natuna.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China bersiap melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari ketigabelas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (14/2/2020).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China bersiap melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari ketigabelas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (14/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa observasi untuk warga negara Indonesia (WNI) eks Wuhan di Natuna, Kepulauan Riau akan berakhir pada Sabtu (15/2) pukul 12.00 WIB. Sebanyak 285 orang, terdiri atas 238 WNI eks Wuhan, lima orang tim KBRI, 24 orang tim penjemput, dan 18 orang tim Batik Air, sudah menjalani masa observasi terkait virus korona (2019/nCoV) sejak Ahad (2/2) lalu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, menyebutkan bahwa pemerintah akan memberangkatkan tiga unit pesawat TNI AU, terdiri dari dua Boeing 737 dan satu Hercules dari Jakarta ke Natuna pada Sabtu (15/2) pukul 07.00 WIB.

Baca Juga

"Ini adalah sejumlah pesawat yang sama pada waktu menjemput mereka dari Batam ke Natuna," kata Achmad seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Kabinet, Jumat (14/2).

Achmad menyebutkan, Kementerian Kesehatan akan menjalankan satu pemeriksaan kesehatan terakhir kepada seluruh WNI yang diobservasi sebelum mereka terbang ke Jakarta. Sebanyak 285 WNI yang lulus observasi selama dua pekan dijadwalkan terbang ke Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (15/2) siang setelah makan siang.

Pemerintah mencatat, sebagian besar WNI yang diobservasi adalah mahasiswa yang berasal dari 30 provinsi di Tanah Air. Dari 238 orang, terdiri atas 158 orang laki-laki dan 80 orang perempuan, dengan rentang usia termuda 5 tahun dan tertua 64 tahun.

"Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung satu orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua delapan orang, Papua Barat enam orang, dan seterusnya," ujar Achmad.

Pemerintah juga akan menyerahkan kru PT Lion yang menjemput WNI ke Wuhan dan menjalani masa observasi selama 14 hari. "Ini yang akan dilakukan dalam mengakhiri masa observasi. Selanjutnya hanggar yang digunakan sebagai tempat observasi akan dilakukan desinfeksi," jelas Achmad lagi.

Direncanakan akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta. Kedatangan seluruh WNI di Jakarta juga akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan Pemerintah Daerah.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan bahwa sebanyak 285 orang WNI yang menjalani masa observasi selama dua pekan di Natuna dalam kondisi sehat dan siap dipulangkan ke daerah asal. Presiden juga menegaskan bahwa seluruh prosedur observasi telah sesuai dengan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Itu proses protokol kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga ketat diawasi, dicek harian. Sekarang sudah 14 hari, memang protokolnya seperti itu," ujar Presiden di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (15/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement