Ahad 16 Feb 2020 23:25 WIB

10 Mahasiswa Jateng Pulang Kampung Usai Karantina Natuna

Kepulangan mahasiswa difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jateng.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
10 Mahasiswa Jateng Pulang Kampung Usai Karantina Natuna. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
10 Mahasiswa Jateng Pulang Kampung Usai Karantina Natuna. Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 10 orang warga Jawa Tengah yang sebelumnya menjalani proses karantina di Natuna telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Kepulangan mereka difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Lima dari warga Jawa Tengah tersebut turun di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, tiga orang melalui Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta serta sisanya (dua orang) pulang ke kampung halaman melalui jalan darat dari Jakarta.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo yang dikonfirmasi mengatakan, ke-10 warga Jawa Tengah tersebut dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi virus corona Baru. Mereka bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

Kendati demikian, kelima warga Jawa Tengah yang tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang tidak melalui pintu utama kedatangan, seperti halnya para penumpang pesawat terbang reguler lainnya. Ada permintaan kelimanya untuk tidak melalui pintu utama kedatangan di terminal penumpang agar tidak menjadi pusat perhatian publik.

"Dan permintaan tersebut memang dikabulkan," ujar Yulianto.

Ia menambahkan, dari lima orang itu, dua orang di antaranya merupakan warga Kota Semarang. Sedangkan tiga lainnya masing-masing warga Kabupaten Kendal, Pati, dan Kabupaten Sukoharjo.

"Mereka merasa senang dapat kembali ke kampung halamannya setelah sebelumnya merasa khawatir serta tidak tenang akibat cepatnya penyebaran virus corona baru di China," ujar Yulianto.

Saat ditanya kemungkinan adanya perlakuan khusus lainnya, Yulianto menegaskan tidak ada. Alasannya, mereka semua sehat.

photo
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China berjalan menuju pesawat udara usai menjalani masa observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2/2020).

Terkait dengan pengawasan pascakarantina, terhadap ke-10 warga Jawa Tengah tersebut tetap dilakukan meski tidak melekat. Mereka juga telah dibekali dengan tindakan yang harus dilakukan setelah masa karantina berakhir.

"Misalnya, jika ada yang mengalami sakit atau gangguan kesehatan diimbau secepatnya melaporkan kepada dinas kesehatan terdekat sehingga kondisi kesehatannya akan terpantau," ujarnya.

Yulianto memaparkan, sebagian besar warga Jawa Tengah yang dikarantina di Natuna adalah mahasiswa. Terkait proses pembelajaran, mereka mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kampus akibat adanya wabah virus corona tersebut.

Untuk sementara mereka bakal mengikuti proses belajar jarak jauh dengan memanfaatkan internet. "Ada aplikasinya, sampai kemudian ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak kampus," katanya.

Ia juga menegaskan, di Jawa Tengah tidak ada kejadian penularan virus corona. Hal itu berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan baik di kawasan bandara, rumah sakit dan beberapa perusahaan yang mempekerjakan warga asing.

"Yang diluar ini (Natuna) kita sudah lakukan pemantauan, semuanya juga negatif (virus Corona). Yang di rumah sakit juga sudah kita pulangkan semua, tidak ada yang terindikasi di Jawa Tengah," ujar Yulianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement